Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tidak panik dengan masuknya varian baru virus Corona B1617 dari India.
“Kita harus lebih waspada karena varian virus Covid-19 yang berasal dari India, yaitu B1617 sudah dinyatakan masuk ke Indonesia. Tapi saya minta masyarakat tidak panik,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Dua kasus varian B1617 ditemukan di Jakarta, dan satu kasus dengan varian B1351 ditemukan di Bali. Kementerian Kesehatan telah menginformasikan, Warga Negara Asing (WNA) yang terinfeksi B1351 telah meninggal dunia. Sementara yang terpapar varian B1617 sudah dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.
Baca juga : Menkes: Prokes Jangan Kendor
Saat ini tercatat ada 13 kasus yang merupakan varian baru Covid-19 di Indonesia. Kasus ini tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Berdasarkan hasil whole genome sequencing per 3 Mei 2021, telah ditemukan 13 virus dengan varian B117 yang asalnya dari Inggris, di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
Wiku pun meminta displin menjalankan protokol kesehatan tidak boleh menurun. “Sekarang yang penting dan harus dijalankan masyarakat adalah mematuhi semua protokol kesehatan, sebagai bentuk perlindungan diri dari penularan Covid-19,” imbaunya.
Protokol kesehatan berupa memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan sampai terjadi kerumunan,” pesan Wiku.
Baca juga : Lawan Covid Dengan Iptek
Pemerintah juga sudah menerbitkan berbagai aturan untuk mencegah masuknya mutasi virus Corona dari berbagai negara. Salah satunya, dengan memperketat pintu masuk bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri.
“Sesuai arahan Presiden, Pangdam dan Kapolda di daerah diminta mengintegrasikan seluruh instansi pusat yang terlibat dalam kepulangan TKI,” tuturnya.
Integrasi Ini dilakukan untuk memudahkan kontrol terhadap TKI yang pulang ke tanah air, sekaligus mencegah adanya oknum yang melakukan pelanggaran prosedur kedatangan ke Indonesia. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya