Dark/Light Mode

Tren Rawat Inap Naik

Sadar...Sadar...Sadar...Sadar Jangan Mau Diomelin Terus...

Kamis, 6 Mei 2021 05:17 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto : Istimewa).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren pasien rawat inap akibat Covid-19 di rumah sakit meningkat. Kenaikannya mencapai angka 1,28 persen dalam 7 hari terakhir.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi membeberkan, tren peningkatan rawat inap di rumah sakit sudah berlangsung selama tujuh hari terakhir. Angkanya sebesar 1,28 persen.

“Jumlah keterpakaian ruang isolasi mau­pun ruang rawat intensif pada rumah sakit vertikal Kemenkes, TNI/Polri, dan BUMN/ Kementerian lainnya juga meningkat,” kata dia, dalam konferensi pers virtual, Minggu (2/5) lalu.

Baca juga : Netizen Nangkapnya Gini: Mudik Lebaran Dilarang, Mudik Wisata Dan Belanja Boleh Aja

Nadia menyebut, ada 14 provinsi dengan kriteria transmisi komunitas level 4. Yaitu, angka rawat inap kasus Covid-19 mencapai lebih dari 30 per 100 ribu penduduk tiap pekan.

Begitupun dengan kabupaten dengan kri­teria berisiko tinggi, juga bertambah. Dari 6, menjadi 19 kabupaten. Sementara untuk risiko sedang, dari 322 kabupaten atau kota menjadi 340 kabupaten atau kota. “Dengan kenaikan ini, akan berpengaruh pada keteri­sian tempat tidur rumah sakit,” jelasnya.

Kenaikan ini, lanjut Nadia, salah satunya disebabkan oleh mobilitas masyarakat yang tinggi. Terlihat ada kecenderungan peruba­han wilayah yang tadinya berisiko rendah menjadi risiko sedang dan tinggi. “Tren peningkatan pasien yang meninggal akibat Covid-19 juga naik. Ada 20 persen pening­katan kematian pasien Covid-19 dalam 7 hari terakhir,” ujarnya.

Baca juga : Waspada, Jangan Panik Ya

Juru Bicara Vaksin Covid-19 ini pun mengimbau masyarakat tetap waspada dan terus bekerja sama, menekan laju penularan dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Tsunami Covid-19 di India, kata dia, menjadi pelajaran yang harus dipetik hikmahnya oleh bangsa Indonesia.

“Kita perlu belajar dari India yang sangat mudah mencapai angka lebih dari 18 juta kasus Covid-19, dengan angka kasus terkonfirmasi positif mencapai 200-300 ribu per hari, serta kematian yang terjadi setiap 4 menit sekali,” kata Nadia.

Akun Christin mengaku memahami, jika sekarang ini terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kata dia, dalam kondisi masyarakat tidak men­erapkan protokol kesahatan, kenaikan kasus Covid-19 memang mudah terjadi. “Apalagi, tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak mener­apkan prokes,” kata dia dengan nada kesal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.