Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Resmikan PIS Sebagai Subholding Shipping
Erick: Jangan Cuma Jadi Jago Kandang
Jumat, 7 Mei 2021 05:28 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Pertamina International Shipping (PIS) membentuk subholding shipping (perkapalan). Langkah ini diharapkan bisa membuat anak usaha PT Pertamina (Persero) itu menjadi pemain global.
Subholding itu diresmikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Menurutnya, peresmian ini menjadi langkah awal bagi PIS, untuk terus memperkuat posisinya di industri energi dari sisi marine dan logistik.
“Saya harap ini dapat memacu PIS sebagai subholding shipping untuk terus meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing menjadi global player. Jangan cuma jago kandang,” ungkap Erick dalam konferensi pers peluncuran subholding shipping di Jakarta, Rabu (5/5).
Baca juga : Bencana Alam Jangan Jadi Bencana Corona
Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Pahala Nugraha Mansury berharap, dengan adanya transformasi menjadi integrated marine logistics, valuasi PIS akan meningkat.
Mantan bos Garuda Indonesia dan BTN itu menuturkan, dengan adanya perubahan bisnis, maka nantinya aset-aset storage, port, sarana tambat, dan peralatan lainnya akan menjadi bagian dari integrasi marine logistics. Sehingga, otomatis bakal mengerek stabilitas arus kas perusahaan.
Selain itu, lanjut Pahala, permintaan shipping sudah jelas, karena Pertamina setiap hari butuh pengangkutan produk dan bahan mentah kurang lebih butuh 600 ribu barel per hari untuk diimpor.
Baca juga : Pengamat: TKDN Jangan Hanya Jadi Macan Kertas
“Jadi sesuai arahan Pak Menteri, jangan cuma jadi jago kandang nantinya,” tandasnya.
Ia berharap, PIS dalam waktu singkat mampu menjadi pemain regional. Mengingat pembentukan subholding perkapalan ini untuk mengamankan potensi permintaan logistik minyak dan gas (migas) di kawasan regional atau ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).
“Tiga negara di kawasan regional seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina masih diproyeksikan membutuhkan tambahan storage ke depannya. Dan itu bisa disuplai dari kita,” katanya.
Baca juga : SBY: Pemimpin Jangan Cuma Mau Gulanya Saja
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menuturkan, saat ini, PIS mengelola 750 armada kapal. Di mana 540 milik sendiri dan selebihnya sewa. Serta, mengelola enam pelabuhan dan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
“Kami juga minta, agar PIS mampu meningkatkan pasar ke luar negeri, termasuk menjalankan strategi kemitraan (partnership). Melalui PIS Singapore, diharapkan perusahaan bisa meningkatkan pasar dan nilai perusahaan,” pintanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya