Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Orangtua Banyak Yang Belum Divaksin Covid-19

Waspada, Saat Lebaran Lansia Bakal Diserbu Peluk Dan Cium

Minggu, 9 Mei 2021 05:15 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 bagi lanjut usia. (Foto: Antara)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 bagi lanjut usia. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) di luar Pulau Jawa belum menjadi prioritas kepala daerah. Sebanyak 80 persen vaksinasi lansia masih terpusat di Pulau Jawa.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 7 Mei 2021 tercatat, capaian vaksi­nasi Covid-19 dosis 2 Pulau Jawa sebanyak 1.391.807 (81 persen dari target 12.420.539). Sedangkan Luar Jawa baru 316.446 (19 persen dari target 9.132.579).

“Kenapa itu terjadi? Apakah peran para Gubernur/Pemda/Dinkes di daerah-daerah setempat belum maksimal? Beberapa per­masalahan pandemi di Indonesia itu buntu dieksekusi daerah, termasuk vaksinasi lansia ini,” ujar pandemictalks.

Baca juga : Klaster Wisata Juga Diperhatikan Dong...

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengakui, vaksinasi untuk lansia masih menghadapi sejumlah kendala. Di antaranya, masih banyak kabupaten/kota yang belum memulai vaksinasi lansia.

“Banyak kabupaten/kota dengan pasokan vaksin yang ada masih memprioritaskan pelayanan publik terlebih dulu,” terang Nadia.

Kendala selanjutnya, kata Nadia, beberapa provinsi besar yang seharusnya menjadi pusat penyuntikan vaksin untuk lansia, juga belum mencapai target yang diharapkan. Termasuk Pulau Jawa, sehingga masih perlu dilakukan akselerasi.

Baca juga : Wisma Atlet Bersiap Tampung Pasien Baru Pasca Lebaran

Dari sisi lansia, lanjut Nadia, ada beberapa kendala. Yakni, lansia masih merasa takut disuntik vaksin karena kurangnya sosialisasi atau informasi, bahwa sekarang lansia dapat prioritas untuk dapat vaksin.

Kemudian, ada kemungkinan lansia mem­punyai keterbatasan fisik untuk datang ke tempat vaksinasi. Sehingga harus ditemani anak atau keluarganya. Sementara, jadwal yang sudah tersedia tidak pas dengan yang menemani.

“Atau, lansia hidupnya sudah terpisah dari keluarga, atau ada keterbatasan finansial, sehingga mereka tidak bisa datang ke sentra vaksinasi. Ini yang membuat makin sulit,” kata Nadia.

Baca juga : Indonesia Masuki Fase Rawan Ledakan Covid-19

Nadia menambahkan, karena pendaftaran dilakukan secara daring, ada kemungkinan para lansia tidak paham cara daftarnya, sehingga harus dibantu.

“Hal-hal ini yang kita coba buat membantu lansia dalam mengakses pusat vaksinasi yang ada,” imbuh Nadia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.