Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jurus Erick Selamatkan Maskapai BUMN
Garuda Fokus Layani Pasar Domestik Aja...
Minggu, 6 Juni 2021 05:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mendorong perubahan bisnis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk fokus di pasar domestik. Ini dilakukan agar maskapai mampu bertahan pascapandemi Covid-19.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, fokus bisnis pada penerbangan domestik sudah direncanakan sejak sebelum pandemi Covid-19.
Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan. Dari kontribusi pendapatan turis sebanyak Rp 1.400 triliun, hanya 22 persennya atau sekitar Rp 300 triliun yang berasal dari turis mancanegara.
Baca juga : Selamatkan Garuda, Erick Bakal Pangkas Jumlah Komisaris
“Ada 78 persen penumpang menggunakan jasa pesawat untuk bepergian antarpulau. Makanya, sejak November 2019-Januari 2021 sebelum Covid-19 saya sudah bilang, Garuda dan Citilink fokus (penerbangan) domestik market. Ini bukan bisnis gaya-gayaan yang orang terbang ke luar negeri,” tegas Erick.
Untuk itu, pihaknya akan tetap mempertahankan 1.300 pilot dan awak kabin serta 2.300 pegawai untuk melayani operasional tersebut.
Erick menilai, pasar domestik Indonesia masih kuat. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan kinerja perusahaan. Sebab, langkah tersebut merupakan terobosan paling realistis untuk menyelamatkan industri penerbangan pelat merah.
Baca juga : Masyarakat Harus Laporkan Kasus Pelanggaran Prokes
“Kalau negara lain, sudah dalam proses yang lebih berat dari Garuda. Domestik market kita kuat, beda dengan Singapura, Qatar. Cuma ya itu, kita harus perbaiki bisnis modelnya pascapandemi,” jelasnya.
Menurut Erick, sejak merebaknya pandemi awal 2020, hampir melumpuhkan seluruh industri transportasi. Bahkan saat ini pun, kapasitas bandara di seluruh Indonesia hanya terisi 15 persen, meski sempat naik di angka 32 persen.
Begitu juga dengan kapasitas angkutan kereta api, yang juga senasib. Tingkat keterisiannya hanya di angka 15 hingga 20 persen.
Baca juga : Menteri Erick : Integrasi Pembiayaan Ultra Mikro Jadi Prioritas Pemerintah
“Kita tidak boleh menutup diri atau berdiam diri. Harus melakukan terobosan serta perbaikan,” imbaunya.
Tidak hanya itu, upaya efisiensi lain yang dilakukan yakni pemangkasan jumlah komisaris Garuda Indonesia, selain program pensiun dini bagi para karyawan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya