Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tahun Depan Pemilu 2024 Dimulai

Awas, Menteri Parpol Mulai Hilang Fokus

Senin, 7 Juni 2021 07:40 WIB
Menteri Kabinet Indonesia Maju. (Foto: Biro Pers)
Menteri Kabinet Indonesia Maju. (Foto: Biro Pers)

 Sebelumnya 
Berkaca dari Pemilu 2019, saat itu para menteri yang berasal dari parpol juga sibuk dengan urusan pemilu. Bahkan saat pemilu presiden, menteri asal parpol juga ikutan menjadi juru kampanye dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Bagaimana dengan Pemilu 2024? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah mengatakan, ini masalah klasik yang selalu terulang setiap pemilu. Setiap kali menghadapi pemilu, menteri asal parpol pasti akan disibukkan dengan urusan pemilu.

Baca juga : Pemilu 2024 Jangan Melukai

Selain mengganggu konsentrasi menteri dari parpol di pemerintahan, Dedi khawatir dengan campur aduknya tugas negara dan parpol. “Risikonya justru bukan soal fokus kerja, melainkan perlunya kewaspadaan jika agenda pemerintah bercampur dengan agenda politik,” tegas Dedi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Warga dunia maya juga mengkhawatirkan hal yang sama, bila tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai tahun depan. Akun @FaridGaban mengingatkan, kinerja pemerintah tidak akan efektif lagi dua tahun ke depan. “Warga perlu siap, pemerintahan tak kan efektif dua tahun ke depan,” cuitnya. “Kerjanya pasti gak beres, terlalu fokus ke copras capres, bakalan banyak konflik kepentingan yang berbenturan dengan agenda 2024,” timpal @lukmaninside13.

Baca juga : Pak Jokowi Masih Utak-atik Wamen

Namun, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menenangkan. Kata dia, meskipun Prabowo merupakan Ketum Gerindra, tugasnya sebagai Menteri Pertahanan tidak akan terganggu.

“Ketum partai sebagai menteri maka fokus membantu Presiden. Ketua harian, waketum dan sekjen fokus pada konsolidasi dan pemenangan pemilu, kan gitu aja,” jawabnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Menag Menahan Tangis

Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Baidhowi. Pria yang biasa disapa Awiek itu menegaskan, posisi Suharso sebagai ketum partai tidak akan mengganggu tugasnya di pemerintahan. Karena tugas Suharso di partai adalah kolektif kolegial. “Jadi bisa didelegasikan kepada waketum,” sebut Wakil Ketua Badan Legislatif DPR itu.

Kata dia, Suharso pun paham memposisikan diri, baik sebagai menteri dan ketum partai. “Misalnya ketika Muswil Jatim. Muswil Senin pagi beliau tidak hadir di pembukaan, tapi beliau hadir di malam Senin. Jadi hadir di pra Muswil-nya. Ini kan dalam rangka memilih dan memilah tugas sesuai tupoksinya,” tutur Awiek. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.