Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan terhadap para pegawai KPK sebagai persyaratan alih status menjadi Aparatur Sipil Negeri (ASN) sudah prosedural. Kebijakan tersebut perlu diapresiasi.
Demikian disampaikan pengamat politik dan sosial Djuni Thamrin. “Proses tersebut lumrah terjadi pada setiap instansi yang lagi mengubah status dan perlu dinilai adalah institusinya bukan perorangannya. Persoalan ada yang tidak puas, tentu itu juga bagian dari konsekuensi yang tidak bisa dihindari,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (9/6).
Baca juga : Lolos Ke Parlemen, Ade Puspita Sari Dinilai Tepat Pimpin Golkar Kota Bekasi
Dari itu semua, sambung Djuni, tidak boleh merasa ada yang lebih hebat dan merasa lebih berjasa, sehingga tidak menerima hasil proses tersebut. Apalagi dipolitisir dan dibangunlah opini seakan ada permainan.
“Padahal, yang perlu ditegaskan, KPK itu sebagai institusi atau lembaga yang keputusannya diambil secara kolektif koligial. Sangat tidak mungkin adanya dominasi seseorang untuk mengatur semua hal dari proses tersebut,” ucapnya.
Baca juga : Pengamat Nilai Pemberantasan Korupsi Makin Terarah
Sebaiknya, saran Djuni, semua pihak, termasuk kelompok atau perorangan yang merasa dirugikan dalam TWK itu, lebih melihat kepentingan KPK ke depan. “Bersama-sama menjaga independensi KPK dan anggaplah proses tersebut adalah proses regenerasi.”
Menurut Djuni, masih banyak generasi anak bangsa yang bisa membuat KPK lebih baik ke depan dan lebih menjawab pertanyaan masyarakat tentang pemberantasan korupsi di negeri tercinta ini. “Biar waktu yang akan menilai apakah KPK akan mengalami kemunduran atau justru sebaliknya setelah tidak dibela oleh 51 awak yang tidak lolos TWK itu,” tutupnya. [KW]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya