Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

SBY Bicara Pengangguran Dan Kemiskinan

Pendukung Jokowi Jangan Emosi

Minggu, 13 Juni 2021 07:40 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat sidang promosi doktor Edhie Baskara Yudhoyono di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang disiarkan di YouTube, Kamis (10/6/2021). (Foto: YouTube)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat sidang promosi doktor Edhie Baskara Yudhoyono di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang disiarkan di YouTube, Kamis (10/6/2021). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Omongan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY soal kemiskinan dan pengangguran bikin panas kuping para pendukung Presiden Jokowi. Emosi mereka terpancing lantaran merasa SBY sedang membandingkan dengan kinerja Jokowi. Mereka pun langsung menyerang SBY.

Pidato SBY itu disampaikan saat sidang promosi doktor anak bungsunya, Edhie Baskara Yudhoyono yang kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang disiarkan di YouTube, Kamis (10/6). Dalam kesempatan itu, SBY mengenakan jas almamater IPB.

Apa yang disampaikan? Di awal, SBY mengenang pengalamannya saat berkuliah S3 di IPB pada 2004 atau 17 tahun lalu. Kata dia, sama seperti Ibas, ia juga pernah mengikuti sidang terbuka untuk meraih gelar doktor.

Baca juga : MNC Vision Menangkan Hak Siar Piala Eropa

Saat itu, SBY mempersiapkan disertasi dengan judul “Upaya Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran dengan Menggalakkan Pembangunan Pertanian Perdesaan dan Infrastruktur dari Sisi Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal”. Isinya mengenai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan pengangguran dengan menggalakkan pembangunan pertanian, pedesaan, dan infrastruktur dari sisi ekonomi politik kebijakan fiskal.

Tiga bulan setelah sidang tersebut, kata SBY, kemudian terpilih menjadi presiden. Dan menurut SBY, apa yang dituliskan dalam disertasinya itu kemudian diwujudkan dalam kebijakan ekonomi selama menjabat presiden dua periode dari 2004-2014.

Ia pun bersyukur berbagai kebijakannya itu membuahkan hasil positif. Pengangguran dan kemiskinan berhasil turun dengan drastis. Pertumbuhan ekonomi pun meningkat. “Dan alhamdulillah, sejarah membuktikan, dulu setelah (saya) selesai memimpin, pengangguran kita drop. Kemiskinan kita drop secara signifikan, dan pertumbuhan meningkat dengan baik,” kata SBY.

Baca juga : Bicara Otsus Papua, Bupati Merauke Canangkan Lumbung Pangan Nasional

Omongan SBY itu rupanya bikin panas kuping para pendukung Jokowi. Politisi PPP, Achmad Baidlowi menyebut, SBY tidak fair dan tak objektif dalam membuat perbandingan. “Boleh-boleh saja membandingkannya. Tapi harus apple to apple,” kata Awiek, sapannya.

Menurut dia, saat ini ada pandemi Covid-19. Sementara di era SBY tak ada pandemi. “Kalau mau sama-sama dibandingkan dalam kondisi normal,” ujarnya.

Senada disampaikan politisi PKB Faisol Riza. Kata dia, kinerja SBY dan Jokowi tak bisa dibandingkan lantaran saat ini ada krisis akibat pandemi yang menghantam semua negara. Ia memastikan, pemerintah bekerja keras agar perekonomian tetap berjalan.

Baca juga : KPK: Pelanggaran Kegiatan Usaha Berpotensi Diikuti Tindak Pidana Korupsi

Sementara Waketum Gerindra Habiburakhman lebih tenang. Kata dia, SBY memang berhak membanggakan keberhasilan di masa kepemimpinannya. “Meskipun saat itu kami oposisi, tapi Gerindra selalu menghargai setiap pemimpin yang pernah menjabat, termasuk Pak SBY. Kami yakin semua pemimpin berupaya melakukan yang terbaik untuk bangsa ini,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.