Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pelajaran Tatap Muka Bulan Depan

Bahaya, Kalau Sekolah Tidak Mampu Kontrol Perilaku 5M

Senin, 14 Juni 2021 05:13 WIB
Pelajar SMK Negeri 47 Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka, Rabu (9/6/021). (Foto : ANTARA-Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Pelajar SMK Negeri 47 Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka, Rabu (9/6/021). (Foto : ANTARA-Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pemerintah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas Juli 2021 direspons positif banyak kalangan. Sebab, hal itu dapat merangsang sikap solidaritas anak-anak.

Pakar Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Agustinus Subarsono menilai, PTM terbatas di sekolah bisa merangsang sikap solidaritas sosial pada anak-anak.

Pasalnya, mereka bisa saling berinteraksi di dalam kelas. Berbeda dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menyulitkan anak-anak untuk berkoordinasi satu dengan yang lain.

Baca juga : Bila Bisa Tertawa Dan Nangis Bareng Rakyat, Banteng Sulut Yakin Sapu Bersih Pemilu 2024

“Meski begitu, PTM terbatas harus terus dievaluasi. Pada bulan pertama bisa dilakukan evaluasi 2 minggu sekali, kalau sudah memasuki bulan kedua dan ketiga harus setiap bulan dievaluasi,” kata Agustinus seperti dikutip dalam laman resmi UGM, Sabtu (12/6).

PTM Terbatas, menurut Agustinus, dapat berjalan lancar asalkan sekolah dapat mengontrol penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungannya.

Namun, yang menjadi persoalan adalah apakah sekolah mampu mengontrol perilaku 5M (mengunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) yang harus dilakukan siswa.

Baca juga : Kalau Tidak Puas, Bawa Ke Pengadilan

“Kalau sekolah mampu saya kira bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.

Agustinus meminta, naiknya kasus penularan Covid-19 di beberapa daerah menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah untuk membuka sekolah tatap muka. Sehingga persiapan yang dilakukan jauh lebih matang.

“Jika nantinya sekolah mau membuka tatap muka maka penerapan 5 M, harus ketat dijalankan,” tegasnya

Baca juga : Jangan Cuma Jakarta, Daerah Penyangga Juga Harus Ketat!

Lebih lanjut, Agustinus mengingatkan, jika PTM dimulai Juli 2021, maka yang perlu dipersiapkan adalah ketersediaan ruangan untuk pembelajaran. Karena dalam satu ruang, jumlahnya tentu akan lebih sedikit dibanding suasana kelas di saat sebelum pandemi.

Selain itu, lanjut dia, soal infrastruktur fisik yang harus disediakan sekolah, seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, sabun dan lain-lain.

“Ini harus ada rasio yang baik antara wastafel dan jumlah siswa, jangan sampai dalam satu sekolah hanya ada 4 wastafel. Paling tidak, setiap depan ruang kelas harus ada wastafel dan sabun, itu yang perlu diperhatikan,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.