Dark/Light Mode

Kebakaran Bukan Yang Pertama Kali

Bos Pertamina, Please Lebih Fokus Awasi Dan Kontrol Kilang

Rabu, 31 Maret 2021 05:33 WIB
Kebakaran di tangki kilang minyak Pertamina Balongan di Indramayu, Jawa Barat, belum padam tetapi api terus mengecil. Ilustrasi. (Foto : AFP).
Kebakaran di tangki kilang minyak Pertamina Balongan di Indramayu, Jawa Barat, belum padam tetapi api terus mengecil. Ilustrasi. (Foto : AFP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan membuat produksi bahan bakar minyak (BBM) terganggu. Namun demikian, perusahaan migas pelat merah itu menjamin pasokan BBM aman terkendali.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati merinci, dari 72 tanki di area kilang Balongan yang total kapasitasnya 1,35 juta Kilo Liter (KL), ada 4 tanki yang terdampak atas insiden yang terjadi Senin (29/3).

“Kapasitanya 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di kilang Balongan,” ujar Nicke, melalui siaran pers, kemarin.

Baca juga : Risma Acungi Jempol Pertamina Gercep Bantu Korban Kilang Balongan

Sementara lokasi yang ter­dampak sekitar 2 hektar (ha) dari total 180 hektar area Kilang Balongan. Hingga kemarin, per­seroan masih terus melakukan extra effort untuk memadamkan api di area terdampak.

Untuk mengetahui penyebab kebakaran, lanjut Nicke, Per­tamina sedang mengumpulkan semua informasi, baik internal maupun dari masyarakat untuk menjadi bahan investigasi ber­sama aparat kepolisian.

Menyoal stok Bahan Bakar Minyak (BBM), dalam jumpa pers pada Senin (29/3), Nicke me­mastikan semua aman terkendali. Karena BBM akan disuplai dari kilang lainnya, yakni kilang Cila­cap dan kilang TPPI (Trans Pacific Petrochemical Indotama).

Baca juga : Kilang Balongan Pertamina Terbakar, Pertamina Lakukan Normal Shutdown

Pasalnya, perseroan telah memi­liki skenario penyaluran BBM da­lam kondisi emergency (darurat). Yakni, dengan cara mengoptimal­kan produksi BBM dari kilang-kilang lainnya, untuk disalurkan langsung ke daerah yang selama ini disuplai oleh kilang Balongan.

“Kilang Balongan ini me­nyuplai kebutuhan BBM untuk daerah sekitar, juga Jakarta dan dan Cikampek,” katanya.

Menurut Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono, penanganan pemadaman kebakaran masih membutuhkan waktu.

Baca juga : Telkomsel Bikin Layanan Hotline Edukasi Dan Konseling Covid-19

“Butuh 4 sampai 5 hari untuk bisa kembali normal. Artinya, kehilangan produksi sekitar 400 ribu barel,” katanya.

Dalam kurun waktu tersebut, ia menjamin stok BBM nasional saat ini cukup banyak. Untuk Gasoline, stoknya mencapai 10,5 juta barel untuk memenuhi kebutuhan 27-28 hari ke depan.

“Pemakaian gasoline per hari sekitar 62.500 kilo liter per hari,” sebutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.