Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Punya Potensi Menggiurkan

Airlangga Bidik Ekonomi Pesantren

Senin, 14 Juni 2021 07:06 WIB
Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto. (Foto : Istimewa).
Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto membidik po­tensi ekonomi Pondok Pesantren (Ponpes) di Indonesia.

Menurutnya, potensi ekonomi syariah di lingkungan pesantren sangat besar. Saat ini, jumlah pesantren di Indonesia pada triwulan I-2021 sebanyak 31.385 Ponpes dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang.

Ketua Umum Partai Golkar ini melihat dari jumlah itu sebanyak 44,2 persen memiliki potensi ekonomi.

Diharapkannya, semua pe­santren dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Me­nengah) halal Indonesia.

Baca juga : Menko Airlangga: Tren Peningkatan Covid-19 Harus Dikendalikan

“Kolaborasi dalam membangun ekosistem syariah berbasis Ponpes perlu dilakukan baik antara regulator maupun stakeholders,” kata Airlangga dalam keterangan resminya usai bertemu dengan pimpinan Ponpes yang tergabung dalam Aspirasi Lora dan Gus (As­paragus) yang diwakili K.H. Agus Solachul Aam Wahib Wahab (Gus Aam), kemarin.

Jebolan Monash University Australia ini mencontohkan salah satu bentuk pengembangan ekonomi yang saat ini dilakukan yakni lewat program One Pe­santren One Product (OPOP) atau Koperasi Pesantren.

Airlangga mengungkapkan, peserta program OPOP ini te­lah mencapai 1.500 pesantren, dengan total transaksi busi­ness match per Desember 2020 adalah Rp 21miliar.

“Program ini akan terus dikem­bangkan. Sehingga dalam per­temuan ini, dilakukan juga penan­datangan Nota Kesepahaman dan Dukungan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan PTIndomobil Prima Energi, PTBank Syariah Indonesia, dan Koperasi Ponpes Bahrul Ulum,” jelasnya.

Baca juga : Jokowi: Bandara Soedirman Dongkrak Ekonomi Jateng

Dalam kesempatan ini, Air­langga menyampaikan, posisi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah global yang berada pada posisi mem­banggakan. Mengacu pada The State of Global Islamic Econo­my (SGIE) Report 2020-2021, Indonesia berada pada peringkat ke-4 dari 73 negara.

“Pencapaian ini telah mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2018 lalu yang menempati peringkat ke-10,” jelasnya.

The State of the Global Islamic Economy Report merupakan laporan yang mendefinisikan dan memberikan pandangan menyelu­ruh tentang ekonomi Islam, serta potensi masa depannya. Tujuan­nya untuk memfasilitasi investasi dan pertumbuhan industri.

Ia menegaskan, ukuran itu adalah barometer tahunan kesehatan dan perkembangan indus­tri ekonomi Islam di seluruh dunia. Laporan tahunan tersebut bekerja sama dengan jaringan media dunia Thomson Reuters.

Baca juga : Partainya Putin Gandeng Golkar Kerja Sama Politik Dan Ekonomi

Apalagi, Airlangga mengung­kapkan, aset keuangan syariah Indonesia tercatat sebesar 99,2 miliar dolar AS pada 2019. Jum­lah ini setara 3,44 persen dari total aset keuangan syariah global.

“Sektor halal di ekonomi sya­riah juga mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan perekonomian nasional semasa Covid-19. Pada 2020, pertumbuhan Halal Value Chain (HVC) hanya mengalami kon­traksi sebesar minus 1,72 persen lebih rendah dibandingkan kon­traksi pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar minus 2,07 persen,” tuturnya.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman optimistis prospek ekonomi syariah di Indonesia akan terus meningkat. Bahkan, di tahun 2021 ini, kontribusi ekonomi syariah diprediksi bisa di kisaran 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Peningkatan ini mengingat makin tingginya permintaan akan produk bersertifikat halal, sehingga masih ada peluang bagi bisnis baru berkonsep syariah ke depannya,” ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.