Dark/Light Mode

Bicara Alutsista Dan Capres Di Podcast Deddy Corbuzier

Prabowo: Emang Gue Tukang Maki-maki Ya?

Senin, 14 Juni 2021 07:50 WIB
Prabowo Subianto dan Deddy Corbuzier tertawa terbahak-bahak sebelum memulai podcast, Minggu (13/6/2021). Dalam waktu 11 jam, podcast mereka sudah ditonton 3,5 juta viewers. (Foto: YouTube)
Prabowo Subianto dan Deddy Corbuzier tertawa terbahak-bahak sebelum memulai podcast, Minggu (13/6/2021). Dalam waktu 11 jam, podcast mereka sudah ditonton 3,5 juta viewers. (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Deddy juga bertanya kepada Prabowo soal dirinya yang jarang bicara selama menjadi Menteri Pertahanan. Termasuk soal heboh pengadaan alutsista sebesar Rp 1.769 triliun.

Prabowo memberikan alasan kenapa jarang mau bicara. Kata dia, di satu sisi, topik yang berkaitan dengan pertahanan itu merupakan rahasia. Di sisi lain, rakyat yang ingin tahu harus dikasih jawaban.

Soal alutsista, kata Prabowo, itu merupakan perintah Jokowi yang pernah menugasinya di awal menjabat sebagai Menteri Pertahanan, untuk membuat konsep besar pertahanan Indonesia untuk 25 tahun ke depan. Harusnya, kata dia, konsep tersebut sudah selesai sejak lama. Tapi karena pandemi, jadi tertunda.

Baca juga : Diplomasi Menhan Prabowo Semoga Bawa Hasil Positif

“Dan, ini masih digodok. Belum ada keputusan. Nanti kan presiden akan bertanya pada menteri-menteri yang lain. Jadi masih jauh. Heran, kenapa bisa bocor,” jawab eks Pangkostrad ini.

Dari sana, topik pembicaraan berbelok ke soal Pilpres 2024. Pertanyaan soal ini tak hanya diajukan sekali, tapi berkali-kali. Prabowo sampai bosan menjawabnya. “Ngomong presiden mulu,” ucap Prabowo, sambil tersenyum.

Saat pertama kali ditanya soal capres, Prabowo tak menjawab lugas. Sambil bercanda, ia mengajak Deddy ikut tim suksesnya. Namun, saat kembali ditanya soal ini, di akhir video, Prabowo akhirnya mau menanggapi dengan sedikit serius. Kata dia, soal capres adalah soal pengabdian. Kalau diberi kepercayaan dan kesempatan, kenapa tidak? “Saya kira semua orang yang cinta Tanah Air, kalau diberi kesempatan untuk mengabdi, pasti mau,” tegasnya.

Baca juga : Prabowo: Kita Saling Tegur,Juga Saling Mengingatkan

Hanya saja, kata Prabowo, ada banyak faktor untuk jadi capres. Di antaranya, soal dukungan, kerjasama dengan partai koalisi, dan macam-macam. Modal popularitas dan elektabilitas belum cukup. “Kita kan nggak bisa maju sendiri, harus ada teman dan dukungan kiri kanan, tidak semudah itu, kita realistislah,” ucapanya.

Soal sejumlah nama yang mulai digadang-gadang jadi capres, Prabowo menganggap sebagai hal biasa. Meski begitu, dia menilai akan lebih efisien jika capresnya hanya dua pasang. “Mau tiga atau berapa calon, ending-nya juga dua. Belum tentu pasangan yang satu itu bisa langsung dapat mayoritas 50 persen plus 1,” ujarnya.

Di bagian-bagian akhir, Prabowo ditanya apa yang pertama akan dilakukannya bila menjadi presiden? Untuk menjawab ini, Prabowo lalu menjelaskan soal kinerja Jokowi. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi selama dia menjadi anak buahnya, sudah on the track. Kebijakan Jokowi adalah pro rakyat. Tapi harus diakui, kata dia, kadang kebijakan terkendala oleh birokrasi yang berbelit.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.