Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Patungan Untuk Vaksin Nusantara

DPR Sayang Banget Ke Terawan

Jumat, 18 Juni 2021 07:20 WIB
Eks Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (16/6/2021). (Foto: Dok. DPR RI)
Eks Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (16/6/2021). (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - DPR memberi dukungan penuh ke pengembangan Vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Selain menyetujui masuk uji klinis fase III, para politisi Senayan juga siap patungan untuk membiayai Vaksin Nusantara. Hmmm, DPR sayang banget ya sama Terawan.

Dukungan ini diberikan setelah Komisi VII DPR, yang membidangi energi, riset, dan teknologi, mengundang Terawan ke Senayan untuk berbicara perkembangan Vaksin Nusantara, Rabu (16/6). Dalam rapat itu, Terawan mempraktikkan cara membuat Vaksin Nusantara di hadapan para anggota Dewan. Para anggota Dewan pun terlihat tertarik dengan pengembangan itu.

Baca juga : Wajib Dukung Vaksin Nusantara

Usai menyaksikan Terawan demonstrasi, Anggota Komisi VII DPR, Ridwan Hisjam langsung mengusulkan penggalangan dana untuk membantu pengembangan teknologi sel dendritik dalam pembuatan Vaksin Nusantara. “Saya bilang dalam rapat, saya siap Rp 10 juta. Kalau semua anggota Komisi VII (50 orang) mau menyumbang, sudah ada Rp 500 juta,” kata politisi Partai Golkar ini, kepada wartawan, kemarin.

Ridwan beralasan, usulan itu dilontarkan karena ingin memajukan riset Indonesia. Ridwan mengaku prihatin dengan anggaran riset pengembangan vaksin Covid-19 yang sangat minim. Contohnya, dana pengembangan Vaksin Merah Putih di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang hanya Rp 11 miliar. “Dengan dana segitu, bagaimana riset kita maju?" ujarnya.

Baca juga : Kang Emil Dampingi Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Di Stasiun Dan Lapangan Bola

Bagaimana tanggapan Terawan? Dokter yang terkenal dengan metode pengobatan “cuci otak” pada penderita stroke itu, tidak mau menerima sumbangan DPR. Mantan Kepala RSPAD ini juga mengaku tidak membutuhkan anggaran negara untuk mengembangkan Vaksin Nusantara. Dia hanya butuh izin lembaga terkait untuk melanjutkan uji klinis vaksinnya. “Yang saya butuhkan adalah good will dan political will," kata Terawan.

Menurut dia, penelitian sel dendritik tak butuh biaya besar. "Sejauh ini, dana yang dihabiskan sebesar Rp 2 miliar. Sumbernya dari urunan. Jadi tidak mahal mewujudkan Vaksin Nusantara itu," ujarnya.

Baca juga : Dimabuk Cinta Mantan Suami Angel Karamoy

Dari dana itu, paling banyak dihabiskan untuk perbaikan laboratorium agar sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practice (GMP). Sementara, sisanya digunakan untuk pembelian kit Vaksin Nusantara serta antigennya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.