Dark/Light Mode

Pembelajaran Jarak Jauh Yang Kreatif Dan Efektif

Sabtu, 10 Juli 2021 20:50 WIB
Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fauzan. (Foto: ist)
Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fauzan. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam PJJ, yaitu pertama, rencana pembelajaran. Hakikat perencanaan untuk kedua pembelajaran, Daring dan Luring sejatinya sama. Dari penentuan tujuan, pilihan strategi, metode, media hingga evaluasi pembelajaran. 

Semakin matang seorang guru merencanakan kegiatan pembelajaran, semakin baik pola kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Konten materi apa saja yang secara esensial diberikan kepada peserta didik. Memetakan Kompetensi Dasar esensial menjadi langkah awal yang harus dilakukan guru, mengingat keberadaan kurikulum yang ada terlampau padat materi dan tidak sinkron dengan ketersediaan waktu. 

Pada langkah pertama ini juga, guru perlu menemukenali kondisi peserta didik, mengetahui kemampuan dan potensi awal peserta didik. Hal ini dibutuhkan untuk mempermudah menentukan langkah pembelajaran berikutnya. 

Kedua, proses pembelajaran; kegiatan interaksi guru peserta didik dengan memadukan antara penggunaan strategi, metode, dan media pembelajaran secara tepat. Kesempurnaan proses ini sangat dipengaruhi oleh perencanaan dan kesiapan seorang guru. 

Baca juga : Heboh Bear Brand, IDI Proaktif Sampaikan Edukasi

Untuk pembelajaran Daring guru harus memilih media pembelajaran yang berbasis teknologi digital, baik dengan memanfaatkan media interaktif, seperti video cenference (sinkronus), atau dengan cara interaksi tidak langsung (asinkrounus) melalui laman diskusi yang ditentukan. Melaui kegiatan Daring peserta didik dapat memiliki kecakapan berfikir kritis (critical thinking), kemampuan memecahkan masalah secara mandiri (problem solving), dan mampu memanfaatkan teknologi sebagai tool kegiatan pembelajaran secara benar.  

Sementara untuk pembelajaran Luring guru perlu menyiapkan bahan ajar, lembar kerja peserta didik, modul yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kegiatan pembelajarannya di rumah. Beberapa aktifitas pembelajaran perlu didesain sebagai upaya mewadahi kegiatan yang melibatkan interaksi guru, orangtua, dan bahan ajar. Melalui kegiatan Luring, peserta didik diharapkan lebih displin, bertanggungjawab, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan. 

Dalam menjamin PJJ bermutu dan mewujudkan pembelajaran berkarakter, seorang guru harus jeli dan tepat dalam memilih pendekatan, metode/strategi pembelajaran. 

Beberapa contoh pendekatan yang bisa digunakan, misalnya problem based learning (PBL), project based learning (PjBL), dan inqury learning. Dengan PBL kegiatan pembelajaran diharapkan dapat melatih peserta didik menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. 

Baca juga : Peran Pusat Pasar Kerja, Sangat Penting!

Melalui PjBL bagaimana pembelajaran dapat membiasakan peserta didik berfikir sistemik tentang penyelesaian sebuah program. Sementara melalui inquiry learning peserta didik dapat berlatih untuk terbiasa melangkah sesuai prosedur ilmiah. 

Untuk mendukung beberapa pendekatan tersebut, aktifitas PJJ tidak boleh sekadar menyampaikan pengetahuan melalui metode ceramah dan memberikan seabrek penugasan, tetapi kegiatan pembelajaran perlu didesain dengan memaksimalkan metode baru yang dapat menggugah dan menantang peserta didik berfikir lebih kritis, kreatif, inovatif, komunikatif sebagaimana tuntutan kemampuan abad 21. 

Ketiga, proses penilaian; kegiatan yang dilakukan guru dalam rangka menilai dan mengukur ketercapaian pembelajaran. Dalam kegiatan ini, hal paling mendasar memastikan semua peserta didik telah berpatisipasi aktif dan memperoleh treatmen yang sama dalam kegiatan PJJ. Termasuk pengalaman baru selama kegiatan PJJ dilaksanakan. 

Agar penilaian yang dilakukan selaras dengan tujuan pembelajaran, guru perlu menyiapkan instrumen penilaian yang digunakan selama proses pembelajaran dilakukan, dan pada saat penilaian hasil pembelajaran dilakukan.   

Baca juga : Pasien Membludak, Kereta Darurat INKA Jadi Ruang Isolasi Di Madiun

Dengan adanya langkah kegiatan PJJ tersebut, layaknya kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas, interaksi yang dilakukan pendidik dan peserta didik dapat berjalan efektif. Sudah selayaknya ruang-ruang online selama PJJ berlangsung dapat menjadi ruangan kelas yang bisa didesain, dibentuk secara interaktif sebagaimana ruang kelas konvensional. 

Tidak ada yang berbeda dari ruangan kelas pembelajaran, semuanya akan sangat bergantung pada sentuhan kreatif para gurunya. Teknologi digital hanya sekadar alat yang membantu para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, muara keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada komitmen, kreativitas dan kepedulian guru. Semoga kegiatan PJJ yang dilakukan dapat menjadi ikhtiar bersama dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih bermutu.

Fauzan

Penulis adalah  Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kabid Pendidikan dan Penguatan Karakter IKALUIN, dan Ketua Himpunan Pengembang Kurikulum DKI Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.