Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus pemukulan pemilik warung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi perhatian Presiden Jokowi. Kasus ini bikin panas suasana saja.
Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi meminta aparat yang bertugas dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak bersikap keras dan kasar.
Menurutnya, aparat seharusnya bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang.
Baca juga : Mengerikan, Kasus Covid-19 Di Indonesia Didominasi Varian Delta
“Saya minta kepada Polri dan pemerintah daerah, jangan keras dan kasar,. Aparat harus santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya,” ujar Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi PPKM Darurat, melalui konferensi video, dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/7).
Menurut Presiden sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah, seperti pemukulan pemilik warung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), tidak perlu terjadi.
“Saya kira peristiwa yang terjadi di Sulsel, misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu. Aksi ini bikin rakyat menjadi memanaskan suasana,” kata presiden.
Baca juga : Tok, Presiden Jokowi Batalkan Vaksinasi Covid Berbayar
Presiden juga meminta jajarannya untuk mengevaluasi pembatasan mobilitas masyarakat melalui penyekatan-penyekatan di jalan. Berdasarkan pengamatan Presiden, sejumlah ruas jalan masih terlihat ramai, baik saat pagi maupun malam hari.
“Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan, tapi kalau saya lihat malam, dan pagi tadi saya ke Pulo Gadung masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget. Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi, apakah efektif menurunkan kasus,” ujarnya.
Untuk itu, Presiden meminta agar ada kajian lebih detail mengenai efektivitas penyekatan tersebut. Menurut Presiden, penerapan protokol kesehatan secara disiplin, terutama penggunaan masker, menjadi kunci untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.
Baca juga : Politisi NasDem Lathifa Bikin Sekolah Politik Jalanan
“Karena klasternya sudah masuk ke keluarga, kuncinya itu justru urusan memakai masker. Kedisiplinan protokol kesehatan, memakai masker terutama. Tinggal, seperti yang saya minta sejak awal, BNPB bekerja keras betul urusan yang berkaitan memberi masker, kampanye masker yang saya lihat sampai saat ini belum,” ujarnya. [MFA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya