Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jaga Faskes Tidak Kolaps Dan Cegah Fatalitas

Perpanjangan PPKM Darurat Mesti Dioptimalkan

Selasa, 20 Juli 2021 20:45 WIB
Penyekatan yang dilakukan polisi dalam masa PPKM Darurat di Kalimalang, Jakarta Timur. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Penyekatan yang dilakukan polisi dalam masa PPKM Darurat di Kalimalang, Jakarta Timur. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Meski perpanjangan PPKM Darurat ini mendapatkan penolakan dari sejumlah pihak, bagi Pandu, lebih baik pemerintah tetap fokus memperpanjang PPKM Darurat demi kesehatan dan keselamatan bersama. Tapi, masyarakat juga perlu diedukasi.

"Ya nggak apa-apa, ya biarin saja berpengaruh (kepada pendapatan pedagang), kan kita lagi memerangi virus bukan menyenangkan mereka (pedagang). Masyarakat juga dari dulu emang masyarakat diedukasi? Masyarakat diajak? Kan cuma dilarang-dilarang saja, masyarakat nggak diedukasi. Ini masyarakat harus diajari," tuturnya.

Pandu mendesak pemerintah untuk segera melakukan pengetatan. Ia menyebut, PPKM Darurat yang saat ini hanyalah respon atas apa yang sudah terjadi. Bukan bentuk antisipasi. Seharusnya respon tersebut dilakukan pada awal Juni. "Sekarang kondisinya darurat dan kalang kabut semuanya," ujar Pandu.

Baca juga : Lebih Baik Fokus Bentuk Herd Immunity Daripada Perpanjang PPKM Darurat

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dokter Widyastuti menyebut, PPKM Darurat bukan strategi ideal. Namun, bukan berarti tidak efektif. Kelemahannya adalah kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) 100 persen untuk pekerja non-esensial.

Kebijakan ini berpotensi multitafsir. Beberapa perkantoran tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Kondisi ini menurutnya berpotensi mengurangi harapan menurunkan jumlah kasus. Potensial lonjakan kasus telah terprediksi sebelumnya.

"Jakarta tidak sedang biasa-biasa saja. Saat ini angka kasus aktif hariannya menjadi 91 ribu lebih yang membutuhkan pertolongan medis," bebernya.

Baca juga : Wamenag: Sosialisasikan PPKM Darurat Dengan Bahasa Agama

Kehadiran varian Delta membuat penularan virus Corona begitu cepat. Varian asal India ini memiliki tingkat penularan lebih tinggi 97 persen dibandingkan virus aslinya.

Situasi Indonesia serupa dengan India saat gelombang kedua menerjang pada April-Mei lalu. Penyebaran yang cepat membuat layanan kesehatan kolaps.

Lonjakan kasus di Negeri Bollywood sempat mencapai 400 ribu orang per hari. Banyak pasien tak tertangani. Petugas pengurus jenazah kewalahan menangani mayat korban Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.