Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim lagi punya proyek jumbo. Yakni, pengadaan laptop senilai Rp 17,42 triliun. Namun eks bos Gojek itu, tidak sendiri. Dia dikawal Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut dan Nadiem menggelar konferensi pers (konpers) bareng membahas soal ini pada Kamis (22/7). Selain itu, ada juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto.
Tema konpersnya: Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan. Konpers ini dipandu oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenko Marves Andreas Dipi Patria secara virtual.
Baca juga : Kinerja ASDP Moncer, Cetak Pendapatan RP 1,6 Triliun Di Semester l
Adalah Menko Luhut yang dapat giliran bicara pertama. Mula-mula, ia mengaku sudah tek-tokan selama beberapa bulan dengan Menteri Nadiem dan Menteri Agus terkait pengadaan laptop ini.
Luhut melontarkan masalah utama dari belanja pemerintah selama ini. Dimana, masih lebih doyan belanja produk impor dari pada produk dalam negeri (PDN). Khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sehingga belanja PDN jadi lebih rendah ketimbang produk impor.
“Padahal kita bisa produksi sendiri. Jadi harus dibasmi orang-orang yang masih bermain-main di sini,” tegas Luhut.
Baca juga : Pegadaian Sambut Positif PP Holding Ultra Mikro
Untuk itu lah proyek laptop Rp 17 triliun ini didorong. Dengan syarat, menggunakan produk dalam negeri. Anggaran sebanyak itu dialokasikan hingga tahun 2024 mendatang.
Produsen laptop dalam negeri akan diberikan sejumlah kemudahan. Mulai dari menyediakan akses pasar, modal, peningkatan kapasitas SDM, hingga fasilitas sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) gratis.
Biayanya diambil dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 112 miliar. Dengan syarat, produk yang hendak disertifikasi punya proyeksi nilai TKDN diatas 25 persen, dengan maksimal 8 jenis produk per industri.
Baca juga : Pegadaian Luncurkan Titipan Emas dan Gadai Titipan Emas
Luhut menyebutkan, sudah ada enam perusahaan yang siap memasok laptop lokal sebanyak 718.000 unit tahun ini, dengan tingkat TKDN yang sudah memenuhi ketentuan pemerintah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya