Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Banyaknya kasus pungli bansos yang terbongkar dan diproses hukum nggak bikin para maling bertobat. Yang ada, para maling bansos ini malah makin marak.
Pemerintah kembali menyalurkan bansos tunai Rp 300 ribu untuk membantu warga di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilakukan pemerintah sejak awal Juli lalu. Bansos yang dicairkan untuk dua bulan: Juni dan Juli. Dengan begitu totalnya mencapai Rp 600 ribu.
Harapan pemerintah, bansos tersebut dapat mengurangi beban masyarakat. Namun, di lapangannya masih banyak masalah. Banyak daerah yang melakukan pemotongan bansos. Nilainya, dari Rp 50 ribu sampai Rp 300 ribu.
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat blusukan ke daerah-daerah memperoleh pengaduan soal potongan bansos. Risma meminta pelaku pemotong bansos ditindak.
Baca juga : Makin Happy, Makin Terjaga Dari Ancaman Covid, Benarkah?
Meski sudah banyak yang ditindak dan diproses hukum, ternyata maling-maling bansos makin banyak. Bahkan sampai ke desa-desa. Alasannya, macam-macam. Salah satunya untuk membantu warga yang tidak dapat.
Berdasarkan data yang dihimpun Rakyat Merdeka, pungli dan pemotongan bansos hampir terjadi di seluruh wilayah Jabodetabek. Misalnya di Depok, Jawa Barat. Warga RW 05, Beji, mengaku dana bansos miliknya dipotong Rp 50 ribu. Pungutan tersebut akan digunakan untuk perbaikan mobil ambulans yang turun mesin.
Baca juga : LaNyalla Minta Sandi Segera Cairkan Bansos Pelaku Pariwisata
Pemotongan bansos juga dialami warga Kelurahan Curug, Cimanggis, Dodi. Dia mengaku, bansos Rp 600.000 terancam dipotong lebih dari separuhnya. Pemotongan itu dilakukan dengan dalih donasi. Jika menolak, akan dipersulit urusannya dengan RT.
Pemotongan bansos juga terjadi di Karawang, Jawa Barat. Seorang warga bernama Ade Munim melaporkan, kasus pemotongan bansos tunai sebesar Rp 300 ribu ke Kejaksaan Negeri Karawang, Jumat kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.