Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Makin Happy, Makin Terjaga Dari Ancaman Covid, Benarkah?

Sabtu, 7 Agustus 2021 17:13 WIB
Berkumpul bersama teman tanpa memakai masker dan menjaga jarak seperti ini, tidak dibenarkan di tengah situasi pandemi Covid-19. (Foto: Net)
Berkumpul bersama teman tanpa memakai masker dan menjaga jarak seperti ini, tidak dibenarkan di tengah situasi pandemi Covid-19. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian orang meyakini, perasaan bahagia bisa meningkatkan imunitas, sehingga mampu mencegah risiko terkena Covid. Benarkah begitu?

Terkait hal ini, dr. Samuel PK Sembiring yang bertugas di RSUP Hasan Sadikin, Bandung membenarkan, bahagia memang bisa meningkatkan imun. Namun, mindset di baliknya sangat penting untuk dipahami.

Jangan sampai keliru beropini dengan menganggap kegiatan nongkrong, berlibur, atau kumpul-kumpul dengan teman-teman kantor bisa menguatkan imunitas. Sementara pembatasan sosial seperti PPKM, PSBB, atau lockdown dan pemberitaan tentang Covid, dianggap menurunkan imunitas karena membikin stres.

Baca juga : Menaker, Pengusaha Plus Pekerja Deklarasi Menang Lawan Corona

"Nyatanya, entah Anda sedang bahagia atau sedih, Corona tetap bisa menginfeksi. Bahkan, jika Anda sedang tertawa terbahak-bahak bersama teman, Anda tetap punya risiko terinfeksi," kata dokter yang akrab disapa Sam, via laman Instagramnya.

"Anda mungkin bahagia. Tapi karena prokes yang longgar, Anda bisa kena Corona," imbuhnya.

Dr. Sam menjelaskan, Covid dapat dicegah dengan melaksanakan protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh.

Baca juga : PPKM Diperpanjang, Syarat Perjalanan Nggak Berubah

Ibarat perang, protokol kesehatan harus menjadi pertahanan paling awal. Jika protokol kesehatan kita runtuh, barulah kita mengandalkan imunitas.

"Kalau Anda seorang raja di istana, tentu Anda mendirikan tembok benteng, jebakan-jebakan lubang di sekitar kastil, ranjau dan sebagainya. Itulah namanya protokol kesehatan. Sementara prajurit Anda, adalah imunitas Anda.Raja yang hebat tidak pernah hanya fokus melatih prajurit, tanpa membuat tembok tebal di sekeliling istana," paparnya.

Namun, sebagian orang cenderung lebih memilih menguatkan imunitas, dan menomorduakan protokol kesehatan.

Baca juga : Jadi Tersangka, Anak Akidi Tio Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

"Faktanya, orang lebih banyak mempertanyakan vitamin apa yang bagus, ketimbang cara mencuci tangan, meng-upgrade masker, dan menjaga jarak yang benar," cetus dr. Sam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.