Dark/Light Mode

Kepala BPIP Ajak Ulama Bantu Jelaskan Bahaya Corona

Kamis, 12 Agustus 2021 23:15 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengajak para kiai dan ulama untuk membantu Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Salah satu cara, memberi pemahaman seputar Corona. Pasalnya, masih ada penceramah yang tidak percaya virus itu ada. 

Pandangan tersebut disampaikan Yudian dalam diskusi virtual 'Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Kepada Da’i Nahdlatul Ulama', Kamis (12/8). 

Acara ini terselenggara atas kerja sama BPIP dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama. Hadir para tokoh NU seperti Ketua Lembaga Dakwah NU KH Agus Salim, Sekjen PBNU Helmy Faishal serta pengurus Lembaga Dakwah NU di berbagai daerah. 

Baca juga : Mendag: Tak Ada Niat Memberatkan Masyarakat

Menurut Yudian, pandemi Corona bagai perang dunia ketiga. Menyerang siapa saja, tidak mengenal negara mana atau agama apa, korbannya begitu nyata. 

Sebegitu bahayanya, Yudian cukup geram mengetahui masih ada beberapa tokoh agama yang tidak percaya bahkan meremehkan pandemi. "Sikap tersebut akhirnya membuat umat dan bangsa jadi korban," tukasnya. 

Alhasil, Yudian berharap kiai dan ulama NU memberikan pengertian secara guyub dan rukun. "Para ulama diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih disiplin dan mengerti bahaya Covid," tandasnya. 

Baca juga : Rosan Berkomitmen Bantu Tingkatkan Prestasi Olahraga Indonesia

Senada disampaikan Helmy Faishal. Pandemi adalah salah satu tantangan para ulama saat ini yang tentu berbeda dengan era hingga reformasi. "Tidak perlu lagi NKRI Bersyariah. Karena kewajiban berbangsa dan bernegara hakikatnya melakukan kewajiban beragama. Muncul isitilah menjalankan keislaman dan keindonesiaan itu dalam satu tarikan nafas," bebernya. 

Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Prakoso menambahkan, diskusi ini dimaksudkan agar Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa bisa terus lestari. Dia yakin pengamalan Pancasila telah diaktualisasikan oleh keluarga besar Nahdliyin. Bahkan banyak tokoh NU terlibat langsung dalam proses kemerdekaan. 

Karena itu, Prakoso menilai BPIP harus menempatkan NU sebagai mitra strategis dalam mensosialisasikan dan mengarusutamakan nilai Pancasila kepada masyarakat. 

Baca juga : Antisipasi Kasus Melonjak, Bima Arya Resmikan RS Lapangan Covid

"Kami perlu terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya memperkuat penananaman nilai Pancasila di masyarakat," tandas Prakoso. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.