Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Tes PCR: Di Sini Rp 800 Ribu, Di India Rp 96 Ribu

Kok Jomplang Gini Ya...

Sabtu, 14 Agustus 2021 08:31 WIB
Tes Swab PCR Covid-19. (Foto: Tedy O Kroen)
Tes Swab PCR Covid-19. (Foto: Tedy O Kroen)

 Sebelumnya 
Dia pun yakin, jika harga tes PCR ini dibenahi, pasti bisa lebih murah. “Ayolah Bisa! Mohon kendalinya Pak @jokowi,” tutupnya.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman lebih mantap lagi usulannya. Kata dia, untuk menangani pandemi, tes itu harusnya gratis. Boleh dikomersilkan jika untuk kepentingan pribadi, seperti syarat untuk bepergian.

Baca juga : Kasus Baru 40 Ribuan, Kasus Kematian Masih Di Atas 1.000

Kalau harga PCR tidak bisa diturunkan, dia meminta, agar pemerintah menggratiskan Swab Antigen. Sebab, akurasi Swab Antigen juga tinggi. "Itu salah satu faktor keberhasilan negara dalam kapasitas testing. Karena itu kunci dalam pengendalian pandemi," terang Dicky.

Kenapa harga tes PCR mahal? Ia menyebut banyak faktornya. Seperti pajak, reagen, dan lain. Yang jelas, dari komponen tersebut, semua bisa ditangani pemerintah. Di dunia, harga terakhir yang ia ketahui hanya 5,5 dolar AS atau sekitar Rp 70-80 ribu. 

Baca juga : Jatah Bansos Yang Ditilep Juliari Bukan Rp 10 Ribu, Tapi Rp 11 Ribu Per Paket

Bagaimana sikap Pemerintah? Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Pemerintah sudah menetapkan harga tertinggi pemeriksaan PCR maupun antigen. Kenapa dianggap mahal, karena sebagian besar alat tesnya impor. Kalau pun produksi dalam negeri, banyak bahan bakunya juga harus impor.

Nadia tidak alergi terhadap berbagai masukan yang ada. Namun, ia menegaskan, penetapan harga eceran tertinggi itu bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat pelayanan sesuai dengan harga yang wajar. Tentunya, tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi.

Baca juga : Dibeli Online Rp 900 Ribu, Babi Ngepet di Depok Cuma Karangan Adam Ibrahim

"Kita masih ingat saat sebelum penetapan harga ini, harga pemeriksaan sangat tinggi. Bisa tiga kali lipat dari batas saat ini," ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes ini. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.