Dark/Light Mode

Terus Pelototi Corona Indonesia

WHO Senang, WHO Tegang

Sabtu, 14 Agustus 2021 07:35 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)
Ilustrasi Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO terus memantau perkembangan Corona di Indonesia. Dalam laporan terbarunya, lembaga yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu, senang tapi tegang. Senang karena ada penurunan kasus di sejumlah daerah. Tegang karena Corona melonjak di luar Jawa.

Laporan terbaru WHO itu dirilis, 11 Agustus lalu. Menurut WHO, dalam kurun waktu 2-8 Agustus lalu, terjadi penurunan kasus Corona dari 110,8 per 100 ribu penduduk pada minggu sebelumnya, menjadi 98,0 per 100 ribu populasi di tingkat nasional.

Meski begitu, WHO menilai, jumlah kasus ini masih lebih tinggi dari jumlah kasus tertinggi yang terjadi pada Februari lalu. Soal penurunan kasus ini, WHO mencurigai lantaran jumlah tes yang menurun. Pada pekan lalu misalnya, penurunan tes dari 4,01 per 1.000 penduduk per minggu menjadi 3,53 per 1.000 penduduk per minggu.

Baca juga : Peru Dan Indonesia Rayakan 46 Tahun Persahabatan

Setelah itu, WHO menyoroti adanya laju penularan yang tinggi di tujuh provinsi. Laju penularan itu dihitung per 100 ribu penduduk. Laju penularan paling tinggi terjadi di Kalimantan Utara dengan kasus mencapai 413,9 per 100 ribu penduduk. Setelah itu, disusul DI Yogyakarta (334,8), Kalimantan Timur (316,8), dan Kepulauan Bangka Belitung. Posisi kelima sampai ketujuh ada DKI Jakarta (252,9), Bali (196,3), dan Kepulauan Riau (171,1).

“Berdasarkan pedoman sementara WHO, ini berarti bahwa ada risiko infeksi Covid-19 yang sangat tinggi dan sejumlah besar kasus yang didapat secara lokal dan tersebar luas,” tulis laporan WHO, kemarin.

Di pekan yang sama, WHO mencatat 10 provinsi di luar Jawa mengalami peningkatan kasus melebihi 25 persen. Lima provinsi paling atas yaitu, Nusa Tenggara Timur naik 40 persen, Sulawesi Tengah naik 40 persen, Aceh naik 29 persen, Gorontalo naik 27 persen dan Kepulauan Bangka Belitung 26 persen.

Baca juga : Pengamat: Logo Baru Perindo Konkret Dalam Membangun Indonesia Sejahtera

WHO meminta peningkatan kasus tersebut harus menjadi catatan bagi pemerintah Indonesia untuk menyiapkan kapasitas rumah sakit serta melakukan pembatasan sosial yang ketat. “Provinsi-provinsi yang mengalami peningkatan kasus mendesak untuk segera mengambil tindakan untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit,” tuntasnya.

Penyebaran virus Corona di Tanah Air memang masih mengkhawatirkan. Secara nasional, jumlah kasus harian masih terbilang tinggi. Masih berada di kisaran 20-30 ribuan. Kemarin misalnya, ada tambahan 30.788 kasus baru.

Kabar baiknya, pasien sembuh juga terus bertambah dan seringkali melampui jumlah kasus baru. Per hari kemarin, jumlah pasien sembuh bertambah 42.003 orang. Tingginya angka kesembuhan ini mengurangi kasus aktif yang pernah tercatat menacapai 400.129 orang.

Baca juga : Jokowi Senang, Tapi Siaga

Sayangnya, kasus kematian masih tinggi, berada di angka seribuan. Kemarin, tambahan kasus meninggal mencapai 1.432 orang, sehingga jumlahnya sebanyak 115.096 orang.

Apa yang disampaikan WHO seirama dengan data yang dipaparkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, memang ada penurunan kasus secara nasional sebesar 18 persen dibanding pekan sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan ada penurunan kasus di Jakarta dan Jawa Barat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.