Dark/Light Mode

Harga Tes PCR: Di Sini Rp 800 Ribu, Di India Rp 96 Ribu

Kok Jomplang Gini Ya...

Sabtu, 14 Agustus 2021 08:31 WIB
Tes Swab PCR Covid-19. (Foto: Tedy O Kroen)
Tes Swab PCR Covid-19. (Foto: Tedy O Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini berita serius. Pemerintah harus segera mencari solusinya. Soalnya, kalau ini dibiarkan, terkesan Corona yang begitu menyusahkan rakyat ini, benar-benar telah "dibisniskan". Apa beritanya? 

Harga tes polymerase chain reaction (PCR) di India tak sampai Rp 100 ribu. Sedangkan di sini, bisa mencapai antara Rp 600 ribu-Rp 900 ribu. Jomplang banget kan.

Seperti diberikan India Today, Kamis (12/8), harga tes PCR di India semakin murah setelah Pemerintah Negeri Bollywood itu, memangkas harga tes pendeteksi Corona itu. Awalnya, harga tes PCR di India sebesar 800 rupee atau sekitar Rp 150 ribu, kemudian dipotong menjadi 500 rupee atau sekitar Rp 96 ribu. 

Baca juga : Kasus Baru 40 Ribuan, Kasus Kematian Masih Di Atas 1.000

Kondisi tersebut jauh berbeda dengan di Indonesia. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.02.02/1/3713/2020, ditetapkan tarif batas tertinggi tes PCR sebesar Rp 900 ribu. Di awal-awal pandemi, bahkan ada tes PCR yang mencapai Rp 1,5 juta. Kini, setelah bermunculan usaha tes Corona, harganya mulai turun. Tapi, masih sekitar Rp 600 ribu-Rp 800 ribu. Angka ini tentu masih jauh dengan yang ada di India.

Mengetahui jomplangnya harga tes PCR ini, banyak pihak bereaksi. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena meminta pemerintah meniru India. Sebab, dengan harga tes yang murah, dapat membantu upaya testing dan tracing dengan cepat, akurat dan terjangkau oleh masyarakat.

"Apabila ini benar bisa diturunkan, tentunya PCR ini mesti dirasionalisasi dengan harga yang terjangkau. Sehingga PCR yang sampai saat ini termasuk kategori mahal ini, bisa dibuat dengan murah, terjangkau," usul politisi Partai Golkar ini.

Baca juga : Jatah Bansos Yang Ditilep Juliari Bukan Rp 10 Ribu, Tapi Rp 11 Ribu Per Paket

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, dengan fakta ini, Surat Edaran Kemenkes soal harga tertinggi tes PCR harus ditinjau ulang. Pemerintah harus menurunkan tarif tes itu. Saleh usul, rate harganya di angka Rp 80-90 ribu. 

"Sebaiknya, kebijakan harga alat tes ini ditinjau ulang. Toh, jika ditinjau ulang dan harga menjadi lebih murah, akses lebih mudah, penanganan pandemi akan lebih baik. Karena tracing dan testing akan lebih banyak. Soal harga, idealnya di Rp 80 sampai 90 ribu," ujar politisi PAN ini.

Dr. Tompi, juga ikut bersuara. Dalam akun twitter @dr_tompi, dokter yang juga musisi bernama lengkap Teuku Adifitrian ini menegaskan, harga PCR atau Swab harus semurah-murahnya. “Negara harus hadir memastikan ini. Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini?” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.