Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masyarakat Akan Hidup Berdampingan Dengan Covid-19

Stigma Normal Baru Bakal Menjadi Masa Depan Baru

Kamis, 19 Agustus 2021 05:05 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Marji -Medcom).
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Marji -Medcom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 kemungkinan besar akan menjadi endemi. Pemerintah menyiapkan upaya jangka panjang untuk menghadapi hal tersebut.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, prediksi pandemi Covid-19 akan menjadi endemi berdasarkan penelitian Jurnal Nature terhadap 100 ahli imunologi, filologi dan peneliti penyakit menular. Hasilnya, 89 persen di antara mereka setuju Covid-19 akan menjadi endemi.

“Hal baik yang dapat ditangkap, yakni di masa yang akan datang, kekebalan masyarakat akan meningkat terhadap virus Corona seiring dengan akselerasi vaksinasi ataupun infeksi alamiah,” ungkap Wiku.

Baca juga : Keren, Masyarakat Pengen Segera Bebas Dari Corona

Wiku mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) juga telah sepakat dengan pendapat ahli, bahwa Covid-19 akan mengubah stigma normal baru menjadi masa depan baru. Soalnya, virus akan hidup berdampingan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

“Pemerintah menyiapkan lima upaya jangka panjang untuk membentuk ketahanan kesehatan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 yang berpotensi terjadi dalam wak­tu yang lama,” kata Wiku.

Pertama, pengendalian kegiatan masyarakat dan modifikasi perilaku menjalankan protokol kesehatan (prokes). Selama Covid-19 masih ada, maka proses mengetat-longgarkan kegiatan akan terus dilakukan demi mencapai masyarakat yang sehat dan produktif serta aman.

Baca juga : Rayakan Di Rumah Digital, Lebih Aman, Juga Meriah

“Upaya ini baiknya dimonitoring dan dievaluasi berkala demi penanganan yang antisipatif,” ujar Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia ini.

Kedua, mempercepat pembentukan kekebalan imunitas atau herd immunity secara gradual atau bertahap. Mulai dari pembentukan keke­balan regional, termasuk secara bersamaan dengan daerah aglomerasi di sekitarnya.

“Hingga perlahan terbentuk kekebalan menyeluruh secara nasional dengan prioritas populasi dan daerah yang berisiko,” jelas Wiku.

Baca juga : Kalau Desa Kolaps, Kota Ambyar

Ketiga, pemerintah terus meningkatkan kapasitas dan infrastruktur kesehatan secara merata di seluruh pelosok daerah melalui 3T, yakni testing, tracing dan treatment. “Hal ini demi pelandaian kasus, terus menerus yang merata,” tutur Wiku.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.