Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sudah Keendus KPK

Masiku Ada Di Luar Negeri

Rabu, 25 Agustus 2021 07:25 WIB
Teka teki di mana Harun Masiku bersembunyi, mulai menemui titik terang.. (Foto: Istimewa)
Teka teki di mana Harun Masiku bersembunyi, mulai menemui titik terang.. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Buka-bukaan Karyoto justru disayangkan anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan. Menurut mantan Sekjen Partai Demokrat ini, informasi sepenting ini haram dibeberkan di ruang publik. Sebab, Masiku jadi waspada. Aparat penegak hukum yang mau menangkap pun bisa tergocek Masiku.

"Dulu, saat Nazarudin ditangkap pada 2011, Polri memang mengaku telah mengetahui keberadaan Nazarudin. Tapi, tidak menyebutkan soal di dalam negeri atau luar negeri," ucap Hinca, saat dimintai tanggapan Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jumlah Penindakan Turun, KPK Akui Terkendala Pandemi Covid-19

Karena sudah terlanjur didengar jutaan orang, dia mendesak Firli Cs segera mengatur strategi penangkapan Masiku. Pasalnya, dia curiga informasi ini sudah sampai di telinga Masiku. "Lakukan kegiatan-kegiatan seperti sebelumnya, senyap namun sasaran pasti dilahap," sarannya.

Sekarang, tambah Hinca, Pemerintah cukup menginformasikan ke Interpol untuk mengerahkan anggotanya di setiap negara memburu Masiku. "Tinggal memberi tahu kepada Sekjen Interpol dan kemudian akan diteruskan kepada negara anggota interpol," tambahnya.

Baca juga : Top, Produksi Minyak Pertamina Dari Luar Negeri Capai 101 Persen

Kendati demikian, dia mengakui, informasi dari Karyoto merupakan kabar baik. "Ini sebuah kabar yang amat baik bagi masyarakat Indonesia, yang sudah sejak lama menanti taring penegak hukum untuk mampu menjerat politisi bernama Harun Masiku," tutupnya.

Sementara, menurut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, pernyataan Karyoto cuma retorika. Dia menuding, yang terjadi sebenarnya, Firli Cs tidak berani menangkap Masiku. "Memang sejak awal tidak ada niat nangkap, maka yang ada hanya retorika aja," ucap Boyamin, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Sudah Bertemu Beberapa Kali, JK Percaya Taliban Lebih Moderat

Dia curiga, Masiku akan digarap KPK saat rakyat sudah lupa kasus yang menjeratnya. Atau paling tidak 16 tahun lagi. "Korupsi kedaluarsa 18 tahun. Kasus ini telah berjalan dua tahun," jelas pria yang dapat julukan Detektif Partikelir itu. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.