Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

RDIF Siap Bangun Pabrik Vaksin Sputnik V Di Indonesia

Rabu, 25 Agustus 2021 19:33 WIB
Ilustrasi vaksin Sputnik V. (Foto: ist)
Ilustrasi vaksin Sputnik V. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Russian Direct Investment Fund (RDIF), pemegang lisensi vaksin Covid-19 Sputnik V asal Rusia menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memproduksi vaksin Sputnik di Indonesia.

Fakta ini terungkap setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19 Sputnik V nomor EUA2160200143A1 dan EUA2160200143A2, Selasa (24/8).

“BPOM memberikan Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk Sputnik V terbatas pada kondisi wabah pandemi untuk prevention of the newly discovered coronavirus infection (Covid-19) in adults over the age of 18, sesuai dengan hasil evaluasi terhadap data khasiat, keamanan dan mutu,” demikian bunyi keputusan BPOM yang ditanda tangani Kepala BPOM, Penny Lukito.

Penny Lukito mengungkapkan, efek samping paling umum yang dirasakan ketika disuntik vaksin Sputnik V adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.

Baca juga : Apindo Kebagian Nangkanya

“Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen (dengan rentang confidence interval 85,6 persen-95,2 persen),” ujar Penny Lukito.

Vaksin Covid-19 Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center  of Epidemiology and Microbiology di Russia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S). 

Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin  ini di Indonesia. Atas keputusan BPOM tersebut, PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit), menyambut dengan antusias atas keluarnya EUA vaksin Sputnik V.

"Kami sebagai perusahaan farmasi (Fahrenheit) yang telah diberikan kepercayaan oleh RDIF sebagai importir resmi, sangat berterima kasih atas dukungan BPOM dalam melakukan evaluasi terhadap vaksin Sputnik V,” tutur John selaku Direktur Marketing PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit).

Baca juga : Warga DKI Kini Sudah Bisa Disuntik Vaksin Pfizer

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, beberapa waktu yang lalu juga mengatakan bahwa tim dari BPOM telah mengunjungi Rusia pada bulan Juni lalu untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Covid-19 Sputnik V. "Bulan lalu, Kepala BPOM telah mengunjungi Rusia untuk secara langsung meninjau fasilitas-fasilitas produksi vaksin Sputnik V," kata Retno.

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyatakan, Sputnik V Rusia sudah dalam proses registrasi di BPOM Indonesia. Atas dasar itulah, Pemerintah Rusia sangat mendukung upaya Pemerintah Indonesia yang tengah gencar melawan virus Covid-19 ini.

“Kami berharap dalam waktu dekat Indonesia juga bisa menggunakan Sputnik V. Rusia memandang Indonesia sebagai mitra utama di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Pemerintah Rusia sangat mendukung Pemerintah Indonesia dalam melawan pandemi Covid-19 ini,” ujar Dubes Lyudmila Vorobieva beberapa waktu yang lalu.

RDIF sebelumnya mengirim surat ke pemerintah. Dalam surat itu, RDIF mengatakan, berharap Sputnik V bisa masuk program vaksinai. RDIF juga siap memproduksi vaksin Sputnik V di Indonesia. Ini merupakan bagian dari transfer teknologi.

Baca juga : 5 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba Lagi Di Indonesia

Jika Pemerintah Indonesia dan RDIF sepakat bekerja sama untuk memproduksi vaksin Sputnik, hal ini akan menambah daftar sejumlah negara yang telah bekerja sama dengan Rusia dalam hal memproduksi vaksin Sputnik. Sebelumnya tercatat negara-negara seperti Italia, China, Brazil, India, dan Korea Selatan telah bekerja sama dengan Rusia untuk memproduksi vaksin Sputnik di luar Rusia. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.