Dark/Light Mode

Kombinasi Vaksin Belum Direkomendasikan

Dosis Satu Dan Dua Harus Sama Ya!

Minggu, 29 Agustus 2021 06:20 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Damar - Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Damar - Medcom).

 Sebelumnya 
“Jadi agak takut, ini sebenarnya boleh apa nggak. Kita nggak tahu juga efek jangka pan­jangnya kalau campur-campur gituh. Takut side effect-nya sih,” ujar @tumisoseng.

Menurut @RodriChen, setiap vaksin memi­liki ketentuan jumlah kali dosis masing-masing. Misalnya, Hepatitis B perlu tiga dosis. Begitupun dengan vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia, semuanya butuh dua dosis. “Per 10 Agustus 2021, belum ada kombinasi vaksin beda merk yang direkomendasi WHO” tutur @ RodriChen.

Sementara @readitya mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera memberlakukan kombinasi vaksin AstraZaneca dengan Pfizer. Kata dia, berdasarkan penelitian, kombinasi dua merk vaksin itu menghasilkan imunitas lebih tinggi, ketimbang dua dosis AZ atau dua dosis Pfizer. “Semoga ada pertimbangan ke depannya dari Pak Menteri,” ujarnya.

Baca juga : Akses Ke Vaksin Jangan Dibikin Ribet

“Lebih baik riset kombinasi jenis vaksin yang terbaik, atau pilihan jenis vaksin untuk booster pada penduduk, atau riset operasional cakupan vaksinasi,” kata @drpriono1.

Akun @adamprabata membeberkan, hingga kini belum ada hasil penelitian lanjutan lainnya mengenai kemampuan kombinasi vaksin selain AstraZeneca dan Pfizer. Sehingga, peningkatan kekebalan yang dimunculkan dari kombinasi vaksin lain belum diketahui.

“Jadi penasaran hasil kombinasi Sinovac den­gan Moderna, AstraZeneca dengan Moderna, dan Sinovac dengan Astrazeneca. Semoga segera ada penelitiannya. Kalau tidak salah, Thailand sudah mulai mix Sinovac dengan AZ sejak Juli,” tutur _putriayuw.

Baca juga : Rakyat Maunya Tetap Gratis

Akun @GundiDr mengingatkan, kombinasi Sinovac dan Moderna di Indonesia baru sebatas untuk booster. Dari beberapa laporan tenaga kes­ehatan, kombinasi keduanya terjadi peningkatan titer antibodi Sars Cov2 yang signifikan.

“Kemarin baru menerima dosis pertama AZ, semoga November nanti dosis kedua bisa Pfizer deh. Cuma ngarep sih,” ujar thoriqib_.

“Semoga kombinasi Sinovac dengan vaksin lain ada juga, biar antibodinya makin tinggi,” ujar @rizky_syahputra28.

Baca juga : Sekolah Tatap Muka Jangan Modal Nekat

Akun @fitriani_jubail_saudia mengaku sudah mendapat dosis kombinasi vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Dia mengaku merasa­kan semuanya baik-baik saja setelah divaksin. Sampai sekarang sehat, tidak sakit-sakitan seperti batuk, pilek, demam. “Alhamdulillah aman. Dan saya masih tetap disiplin protokol kesehatan (prokes),” ungkapnya.

Vaksin AstraZeneca dosis pertama dan vaksin Pfizer dosis kedua katanya sebuah kombinasi yang sempurna,” ujar @DepressedS0UL__. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.