Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Alumni Covid Ngaku Sulit Konsentrasi, Menstruasi Tak Teratur

Rabu, 1 September 2021 08:00 WIB
Brain fog salah satu gejala long Covid-19. (Foto: Instagram @Satgas.relawan)
Brain fog salah satu gejala long Covid-19. (Foto: Instagram @Satgas.relawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Brain Fog atau kabut otak merupakan gejala baru dari penyakit yang disebabkan infeksi virus Corona. Sebanyak 7,5 persen sampai 31 persen pengidap Covid-19 mengalami gejala seperti sakit kepala, sulit berkonsentrasi, merasa kebingungan dan mental terganggu.

Satgas.relawan mengunggah meme yang berkaitan dengan brain fog yang menjadi salah satu gejala Long Covid. Faktor pemicu Brain Fog, antara lain, stres, kualitas tidur yang buruk, perubahan hormon progesteron dan estrogen, pola makan yang buruk hingga kekurangan vitamin B12.

Baca juga : Kasus Covid-19 Turun, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

“Termasuk juga penyebab lainnya. Yaitu, kon­disi medis yang terkait peradangan, kelelahan atau perubahan kadar glukosa darah,” jelas dia.

Satgas.relawan juga membagikan berbagai macam aktivitas dan makanan yang dapat menghindari brain fog. Yaitu, menerapkan pola makan sehat, olahraga ringan, berpikir positif dan istirahat serta tidur cukup. “Yuk, bersama ketahui dan hindari penyebabnya,” ujar satgas.relawan.

Baca juga : Udinese Vs Juventus, Menanti Racikan Ampuh Allegri

Menurut @Netatris, berdasarkan hasil Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer atau Alzheimer’s Association International Conference pada 29 Juli 2021 di Denver, Colorado ditemukan, banyak penyintas Covid-19 mengalami ‘kabut otak’ dan gangguan kognitif lainnya.

“Itu terjadi beberapa bulan setelah pemuli­han,” kata @Netatris. “Brain fog atau kabut otak dan gejala kerusakan otak lainnya bisa menjadi gejala jangka panjang pasca seseorang terinfeksi Covid-19,” ujar @AdiLuhur13.

Baca juga : Bantu Tangani Pasien Covid, Adaro Sumbang 1.000 Konsentrator Oksigen

Akun @swaragamafm menambahkan, dari analisis data 13 ribu penyintas Covid-19 yang ikut Great British Intelligence Test tahun 2020 ditemukan adanya ‘kabut otak’. Yaitu, kondisi sulit konsentrasi dan kesulitan menemukan kata-kata yang benar yang dialami para pe­nyintas Covid-19.

Brain fog alias kabut otak membuat orang pikun, nggak fokus, gampang lupa, sesaat sama parosmia,” imbuh @nklshrw.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.