Dark/Light Mode

Ekonomi Global Mulai Menggeliat

Jokowi Ingin Perekonomian Nasional Ikut Terdongkrak

Minggu, 5 September 2021 06:25 WIB
Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya terkait perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (30/8/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres).
Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya terkait perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (30/8/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah negara mengalami pertumbuhan positif tahun ini. Seiring dengan membaiknya perekonomian global tersebut, Presiden Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia juga membaik, meski masih dalam masa pandemi Covid-19.

Jokowi mengatakan, ekonomi global mulai menunjukkan pe­mulihan signifikan. Terlihat dari perbaikan aktivitas industri manufaktur, menggeliatnya laju ekspor dan impor serta mening­katnya harga komoditas.

“Untuk itu, kebijakan yang diambil pemerintah selalu me­nyeimbangkan antara kepentingan aspek kesehatan dan ekono­mi,” kata Jokowi di Jakarta.

Baca juga : Permintaan Sektor Manufaktur Mulai Menggeliat, Inflasi Tetap Terkendali

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sejalan dengan menurunnya penularan Covid- 19 varian Delta di Indonesia sejak awal Agustus 2021, per­ekonomian nasional juga mulai menunjukkan tren positif.

Meski begitu, Indonesia juga harus mewaspadai pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV akibat dampak Pember­lakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Jokowi berharap, Indonesia mampu menggunakan momen­tum krisis untuk mempercepat transformasi ekonomi. Serta mengubah ketergantungan per­tumbuhan ekonomi dari sektor konsumsi ke sektor produksi.

Baca juga : KKP Berkomitmen Wujudkan Pengelolaan Perikanan Di Indonesia

“Semua komoditas yang ada didorong untuk industrialisasi, hilirisasi,” kata Jokowi.

Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mem­proyeksikan pertumbuhan ekono­mi di kawasan ASEAN (Associa­tion of Southeast Asian Nations) 4,3 persen, dan meningkat men­jadi 6,3 persen pada 2022.

Meski begitu, berbagai negara yang mengalami kontraksi ekono­mi tidak sepenuhnya bisa mengalami fase pertumbuhan cepat.

Baca juga : PUPR Yakin Sektor Perumahan Mampu Genjot Perekonomian Nasional

Terbukti Malaysia, Filipina dan Singapura capaian Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)- nya masih belum melewati fase sebelum Covid-19.

“Kondisi ini berbeda dengan Amerika Serikat yang GDP-nya sudah berhasil melewati masa sebelum Covid-19. Hal ini didorong dengan kemampuan fiskal yang dimilikinya,” tutur Sri Mulyani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.