Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Vaksin Booster Untuk Nakes
Warganya Belum Semua Kebagian Eh, Pejabat Sudah 3 Kali Divaksin
Sabtu, 11 September 2021 06:10 WIB
Sebelumnya
“Pejabat tersebut bukan hanya maling, perampok uang rakyat, tetapi juga nyawa rakyat, terutama rakyat kelas bawah,” tegas @sabarmaniak, kesal. “Memang pejabatnya banyak yang memanfaatkan posisi untuk keuntungan pribadi, makanya susah maju,” sahut @ Andre_james.
Akun @diponegros menyesalkan sejumlah pejabat dan aparat beserta keluarganya yang berlomba-lomba mendapat vaksin booster. “Padahal, realisasi vaksinasi Covid di level rakyat bawah masih sangat rendah,” katanya
“Yang belum divaksin Covid-19 masih banyak, apalagi yang luar Jawa,” kata @piyopikavet.
Baca juga : Mu Lebih Sadis Dari Delta Masih Prediksi, Tetap 3M Dan Vaksinasi!
Menurut @pitoyo_pambudi, pejabat yang telah mendapat vaksin booster karena takut mati.
Kata @Oktorakyat, kalau sudah urusan hidup mati, manusia jadi serakah. “Termasuk soal vaksin booster,” katanya.
“Mereka merampas peluang hidup saudara, tetangga, atau teman sendiri yang mayoritas belum divaksin,” kata @aik_arif.
Baca juga : Alhamdulillah, Tetap Jaga Prokes Dan Jangan Takabur
Akun @nyatanya menuntut penegakan hukum terhadap para pejabat dan keluarganya yang telah merampas vaksin booster. Dia mengusulkan hukuman mati atau kerja sosial dengan menjadi perawat Covid-19 tanpa Alat Pelindung Diri (APD) selama beberapa bulan.”Prioritas booster itu untuk nakes! tegasnya.
Akun @martin_lorenzo tidak kaget dengan sejumlah pejabat mendapat vaksin booster. Kata dia, sudah biasa di negeri +62 yang namanya pelayan rakyat selalu lebih diprioritaskan daripada rakyatnya sendiri.
Akun @alex menyambung. Dia bilang, bukan rahasia lagi banyak keluarga dokter sudah vaksin 4 kali. “Coba donk ditegaskan lagi Kemenkes,” katanya.
Baca juga : Fasilitas Publik Dibuka Lagi
Akun @darmatari tidak mempermasalahkan vaksin booster untuk pejabat dan aparat. Menurutnya, sasaran program vaksinasi adalah populasi, bukan perorangan. Sehingga tidak masalah siapa pun yang divaksin duluan.
“Hanya saja, ketika jumlah vaksin yang diadakan atau dibeli oleh negara masih terbatas, sehingga ada penerapan prioritas penerima,” ujarnya.
Bertonymino menegaskan, kabar pejabat mendapatkan vaksin booster bukan hanya di Jakarta. Tapi juga pejabat-pejabat di daerah. Bahkan, termasuk keluarga dan kolega-koleganya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya