Dark/Light Mode

Kebijakan Berbasis Bukti Butuh Ekosistem Pengetahuan Yang Mumpuni

Senin, 20 September 2021 16:21 WIB
Ilustrasu kebijakan publik. (Foto: Ist)
Ilustrasu kebijakan publik. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia membutuhkan ekosistem pengetahuan yang mumpuni agar proses perencanaan kebijakan berbasis bukti dari hulu ke hilir terlaksana dengan baik.

Untuk mewujudkan itu, masing-masing pihak, yakni produsen pengetahuan di hulu dan pembuat kebijakan di hilir, harus memahami bahwa mereka ada dalam satu jaring kebijakan yang sama.

Selain itu, para pembuat kebijakan harus menghilangkan rasa curiga berlebihan kepada akademisi dan membangun pola pikir yang kritis di antara mereka.

Baca juga : Kebijakan Cukai Tembakau Jangan Abaikan Industri, Buruh, Dan Petani

"Jika menggunakan perspektif ‘Valley of Death’ dalam formulasi kebijakan di Indonesia, maka hambatan berasal dari dua sisi," ujar pakar kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Heruanto Hadna, saat dihubungi wartawan, Senin (20/9).

Dipaparkannya, pertama adalah pada kualitas dari production of knowledge yang dihasilkan oleh ilmuwan, lembaga penelitian, dan universitas.

Sementara yang kedua, adalah arogansi pembuat kebijakan yang menganggap intuisinya sendiri sudah relevan dengan rumusan masalah kebijakan. "Kedua sisi ini juga tidak terjembatani dengan baik," imbuhnya.

Baca juga : 90 Persen Kasus Korupsi di Daerah Terkait Pengadaan Barang Dan Jasa

Agus juga menyoroti potensi riset dan inovasi yang belum terlaksana secara optimal. Menurutnya, selain suntikan dana untuk riset dan pengembangan (R&D) yang masih rendah, tata kelola R&D di Indonesia masih amburadul.

Menurutnya, jika ingin dunia riset berkembang, akademisi dan mahasiswa harus diberikan kebebasan untuk berpikir liar, yang menjamin inovasi bisa berkembang secara luas.

"Sementara itu, ternyata tata kelola kita masih terjebak dengan isu-isu administratif yang menghambat akademisi dan terkesan mengesampingkan substansi penelitian,” jelas Agus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.