Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Dukung Program Smart Farming Petani Milenial
Airlangga Nyebur Ke Sawah, Celananya Belepotan Lumpur
Sabtu, 25 September 2021 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ada hal tak biasa yang dilakukan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kemarin. Eks anggota DPR ini nyebur ke sawah menanam padi. Celananya belepotan. Semua itu dilakukan untuk mendukung program smart farming petani milenial.
Airlangga meninjau langsung lokasi smart farming tersebut di Klaten, Jawa Tengah. Airlangga tampak antusias nyebur ke sawah membantu para petani. Dia juga tak mempedulikan pakaiannya basah dan kotor berlumuran lumpur.
“Program smart framing merupakan ekosistem pemberdayaan petani milenial melalui pengembangan digital Internet of Things (IoT) dari hulu ke hilir, demi meningkatkan inklusi keuangan desa,” katanya.
Baca juga : Airlangga Blusukan Di Sawah Bareng Petani
Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan, program tersebut bertujuan membentuk ekosistem pertanian yang cerdas, dengan pembukaan akses pasar langsung kepada petani.
“Penghasilan petani terjamin. Ini juga memperkuat kelembagaan petani milenial yang dilakukan berbagai stakeholder,” tuturnya.
Program smart farming petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan. Termasuk untuk pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak pandemi Covid-19.
Baca juga : Menpora: Solusi Berantas Buta Aksara Alquran
Saat di lokasi, mantan Menteri Perindustrian ini menceburkan diri ke sawah. Masuk ke lumpur dan menanam padi, baik manual maupun dengan alat bersama para petani.
Airlangga merelakan celananya terkena percikan lumpur sawah, demi melihat program smart farming yang dikembangkan petani milenial asal Klaten bernama Hartoyo.
Hartoyo sebelumnya bekerja kantoran di Jakarta. Namun, kini dia banting stir menekuni pertanian karena penghasilan yang didapatkan dari sini lebih besar.
Baca juga : Dukung Program Petani Milenial, Jababeka Sediakan 2 Hektare Lahan
Dalam obrolannya dengan Airlangga, Hartoyo menjelaskan mekanisasi pertanian otomatis menggunakan aplikasi yang diinstal di gadget, dan bantuan tenaga surya yang sudah digunakannya selama tiga bulan.
Untuk diketahui, aplikasi dan alat sensor cuaca dibuat sebuah perusahaan rintisan anak bangsa.
Sebelum sistem pertanian digital itu digunakan secara luas oleh petani milenial, perusahaan rintisan tersebut mencetuskan konsep Smart Farming 4.0 yang menjadi pemenang pertama Hermes Award kategori Startup pada gelaran Hannover Messe 2020.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya