Dark/Light Mode

Soal Hukum Membuat Patung

Jenderal, Dengerin Nih Apa Kata Kiai NU

Jumat, 1 Oktober 2021 07:50 WIB
Azmyn Yusri Nasution (AY Nasution) memberi penjelasan soal pemindahan tiga patung di Museum Kostrad, Rabu (29/9/2021). (Foto: KompasTV)
Azmyn Yusri Nasution (AY Nasution) memberi penjelasan soal pemindahan tiga patung di Museum Kostrad, Rabu (29/9/2021). (Foto: KompasTV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution, Pangkostrad periode 2011-2012, muncul ke publik setelah pembongkaran 3 patung di Markas Kostrad, jadi polemik di masyarakat. Yusri membongkar 3 patung tersebut karena alasan agama. Yusri yang seorang Muslim itu, berkeyakinan, membuat patung itu haram.

Terkait soal hukum membuat patung ini, Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Marsudi Suhud kasih penjelasan dengan gamblang.

Tiga patung yang dimaksud adalah patung Soeharto, Sarwo Edi Wibowo dan AH Nasution. Ketiga jenderal Angkatan Darat (AD) itu merupakan tokoh di balik penumpasan G30S/PKI.

Baca juga : Dudung Minta Gatot Tabayyun

Di dalam markas Kostrad itu, ketiga patung ini digambarkan, Jenderal Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad memberikan perintah ke Sarwo Edhie yang berpangkat Komandan RPKAD (sekarang Kopassus) untuk menumpas dalang dan antek-antek G30S/PKI.

Sementara AH Nasution yang selamat dari penangkapan PKI, duduk di kursi dengan kaki yang kena tembak, ada di atas meja.

Yusri tampil dalam wawancara di KompasTV dalam program ‘Kompas Petang’, Rabu (29/9). Potongan-potongan wawancara Yusri itu kemudian ramai di-share di medsos. Entah siapa yang duluan menyebarkannya. Dalam potongan wawancara itu, Yusri bercerita begini:

Baca juga : Indonesia Satu Grup Dengan Vietnam Dan Malaysia

Tanggal 30 Agustus 2021, dirinya datang ke markas Kostrad untuk bersilaturahmi dengan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurahman. Dalam pertemuan itu, Dudung tidak sendiri. Ada wakilnya dan sejumlah staf Pangkostrad yang ikut dalam pertemuan itu. “Saya datang ke Kostrad untuk bersilaturahmi, sekaligus menyampaikan uneg-uneg saya kepada Pak Dudung,” cerita Yusri.

Apa uneg-unegnya? “Dulu, saat saya menjabat sebagai Pangkostrad, saya yang berinisiatif membuat 3 buah patung. Sebelumnya, patung itu tidak ada,” kata Yusri.

Kemudian, Yusri meminta kepada Dudung selaku Pangkostrad yang baru untuk memindahkan 3 patung tersebut. “Saya sampaikan kepada Pak Dudung, usia saya sudah 60 tahun, kemudian setelah tua ini, saya banyak merenung diri, banyak mendengar ceramah, banyak membaca buku tentang agama Islam,” tuturnya.

Baca juga : Soal Dana Abadi Pesantren, Ini Catatan HNW

“Di dalam agama Islam ini, sangat dilarang untuk dibuat patung, menyimpan patung, apalagi yang berinisiatif membuatnya, itu dosanya sangat besar. Ini mengganggu pikiran saya, sehingga saya sampaikan kepada Pangkostrad, Alhamdulillah direspons positif,” terang Azmyn.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.