Dark/Light Mode

GMRI Siap Kembalikan Kejayaan NKRI

Kamis, 30 September 2021 17:44 WIB
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menerima Ketua Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI)  Eko Sriyanto Galgendu (kiri), di Keuskupan Agung Jakarta, Kamis (30/9)
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menerima Ketua Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) Eko Sriyanto Galgendu (kiri), di Keuskupan Agung Jakarta, Kamis (30/9)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tokoh agama Khatolik mendukung Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) yang dimotori oleh Eko Sriyanto Galgendu dalam membangun kebangkitan kesadaran spiritual bangsa Indonesia serta membangun peradaban baru kejayaan bangsa dan negara di masa mendatang.

Menurut siaran pers yang diterima RM Id, Kamis (30/9),  Pernyataan dukungan itu dituangkan oleh Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo  dalam bentuk tulisan tangan lengkap di atas selembar kertas dengan logo Kardinal berbentuk gunungan khas Jawa.

“Mas Eko, saya kagum akan kesungguhan dan totalitas panjenengan merawat dan mengembangkan Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia. Semoga buah-buahnya semakin dirasakan oleh seluruh bangsa di dunia,” tulis Ignatius Kardinal Suharyo dalam surat khususnya  saat GMRI berkunjung ke Keuskupan Agung Jakarta di Jalan Katedral Jakarta Pusat. 

Baca juga : MFPI 2021 Siap Wujudkan Memiliki Hunian Idaman

Pertemuan antara Ketua Umum GMRI dengan pemimpin agama Khatolik ini o berlangsung sejak pukul 09.30 hingga 12.30 membicarakan tentang banyak hal, termasuk program super prioritas Presiden mengenai wisata budaya religius untuk Candi Brobudur dengan mendatangkan Bhiku dari seluruh dunia, sehingga Brobudur menjadi  pusat peradaban dunia.

Menurut Kardinal, mengutip pendapat para peneliti klas dunia, bangsa Indonesia cukup memiliki modal sosial sebagai negara dalam urutan pertama dari 146 negara yang memiliki sikap suka memberi atau menolong, dan nomor enam dari 167 negara di dunia yang memiliki modal sosial terbesar di dunia.

Karenanya, lanjut Kardinal, banga indonesia harus merawat sikap dan sifat gotong royong yang telah menjadi tradisi maupun budaya suku bangsa kita, karena persatuan bangsa-bangsa di dunia pun dapat dipersatukan melalui perekat nilai-nilai spiritual.

Baca juga : Mendiamkan Kedhaliman (2)

"Konsep tentang Sang Khalik, makhluk dan akhlak yang telah digradasi oleh ketamakan manusia sebagai makhluk yang membajak peran Tuhan, yaitu Sang Khalik, dalam bersikap dan bertindak, harus dapat dikembalikan pada fitrahnya semula," jelas Kardinal. 

Ditegaskannya, penyembahan terhadap berbagai bentuk berhala juga sangat di tentang oleh Khatolik seperti yang dilakukan oleh banyak orang sekarang. Meski bentuk berhalanya sekarang berupa uang atau harta benda serta kekuasaan.

"Pemberhalaan terhadap harra benda dan kekyasaan itu, merupajan bentuk dari kerakusan dan ketamakan manusia yang tidak berakhlak. Sehingga manusia Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan ingin juga berperan sebagai Tuhan," tandas Kardinal.

Baca juga : Mendiamkan Kedhaliman

Persahabatan Eko Sriyanto Gangendu dengan Kardinal Ignatius Suharyo sudah terjalin sejak 20  tahun silam, saat Kardinal masih menjadi Uskup Agung di Semarang. 

" Kardinal mendukung 100 persen perjuangan  GMRI, karena tugas GMRI yang terberat adalah mengembalikan fitrah manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan. Karena manusia bukan Tuhan, tapi sekedar makhluk ciptaan-Nya belaka. Maka itu agama jangan sampai kehilangan  nilai-nilai spiritualitasnya," kata Kardinal berpesan kepada GMRI. [MFA]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.