Dark/Light Mode

Kominfo-MUI Ajak Masyarakat Bangkit Dari Pandemi Lewat Aksi

Minggu, 3 Oktober 2021 21:59 WIB
Webinar Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI, Sabtu (2/10). (Foto: Istimewa)
Webinar Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI, Sabtu (2/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor kehidupan, termasuk sektor ekonomi. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, diperlukan kekuatan dan aksi positif dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait dengan pandemi, sebagai langkah pendukung penanggulangan Covid-19 berdasarkan nilai-nilai Islam.
 
Dalam rangka mengedukasi masyarakat mengenai hal tersebut, Sekretariat Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan MUI menyelenggarakan webinar Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI, Sabtu (2/10). Tema yang diangkat, “Meningkatkan Peran Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi”.
 
Narasumber yang hadir antara lain Ketua MUI bidang Ekonomi Syariah dan Halal Sholahudin Al Aiyub, Peneliti Eksekutif Anggota Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Setiawan Budi Utomo, Head of Sharia Investree Arief Mediadianto, dan VP Commerce Telkom Hari Usmayadi. Acara dimoderatori Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) Perwakilan Kalimantan Selatan Muhaimin dan Anggota Komisi Infokom MUI Tantan Hermansyah.
 
Acara dibuka dengan sambutan Sholahudin. Dia mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa semua untuk melakukan banyak penyesuaian serta adaptasi dengan kondisi yang ada. MUI hadir di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan perspektif keagamaan terkait bagaimana umat Islam menghadapi Covid-19, terutama dalam hal menyelenggarakan ibadah yang erat kaitannya dengan aktivitas yang wajib dilakukan.
 
“MUI mendorong Pemerintah untuk memberikan relaksasi kepada para nasabah Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang terkena Covid-19. Hal ini merupakan salah satu ikhtiar, tanggung jawab, agar memerankan diri dalam situasi seperti ini," ujar Sholahudin.
 
Sholahudin menambahkan, MUI juga terlibat dalam penanggulangan dampak pandemi baik yang bersifat ekonomi dan sosial. MUI Pusat dan Daerah sudah membentuk Satgas khusus sehingga bisa cepat merespons kondisi yang terjadi di umat. “Kekuatan utama Indonesia untuk bangkit melawan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 adalah besarnya jiwa gotong royong dan saling membantu di sesama masyarakat Indonesia,” paparnya.
 
Setiawan Budi Utomo mengatakan, dalam kondisi krisis pun, kita perlu menyikapinya dengan positif dan optimis. Apalagi, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia kian berangsur pulih dan menuju normal. “Memang masih ada beberapa tantangan, khususnya bagi pengembangan perbankan Syariah Indonesia seperti daya saing, jangkauan jaringan, serta literasi dan inklusi,” kata Setiawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.