Dark/Light Mode

Gelombang Kedua Covid-19 Reda

Kepuasan Publik Terhadap Jokowi 60,8 Persen

Kamis, 7 Oktober 2021 12:37 WIB
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research terkait tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi. (Foto: Ist)
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research terkait tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia akhirnya berhasil melalui gelombang kedua Pandemi Covid-19, yang menghantam sejak Juni lalu. Puncak tertingginya pada bulan Juli, dengan penambahan kasus harian hampir mencapai 60 ribu per hari.

Kini angkanya sudah turun jauh di bawah 1.500 kasus per hari. Atau seperti kembali pada awal gelombang pertama tahun lalu. Kondisi fasilitas kesehatan pun yang sebmenurun drastis dibandingkan saat lonjakan yang disebabkan oleh mutasi Varian Delta.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan memukul telak perekonomian. Padahal sebelumnya Indonesia baru saja mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang meroket hingga 7,07 persen pada kuartal II/2021.

Baca juga : Pemkot Tangerang Bentuk Satgas Covid-19 Kelas Di Setiap SMP

Rakyat pun menjerit, seiring penerapan PPKM yang memaksa berbagai sektor perekonomian berhenti atau beroperasi secara terbatas. Gelombang kedua Covid-19 juga diwarnai gelombang protes dan keresahan yang diekspresikan dengan maraknya mural di sejumlah kota.

Namun terbukti, Indonesia berhasil keluar dari gelombang kedua relatif lebih cepat daripada negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Presiden Jokowi memilih bersikap mengorbankan popularitas demi menyelamatkan rakyat dari ancaman pandemi. Hasilnya, temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi masih tipis di atas 60 persen. Masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintah dalam mengendalikan laju penularan virus Covid-19.

Baca juga : Kepuasan Ke Jokowi Turun Tapi Masih Aman

"Seiring redanya lonjakan gelombang kedua pandemi Covid-19, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi bertahan pada angka 60,8 persen," ungkap peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran persnya di Jakarta, pada Kamis (7/10).

Pemerintah telah membuka kembali berbagai sektor usaha, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) ditambah persyaratan vaksinasi. Masyarakat bisa bernapas lega, meskipun pandemi belum sepenuhnya bisa dikendalikan.

Kekhawatiran terhadap munculnya gelombang ketiga membayangi di tengah masih rendahnya cakupan vaksinasi lengkap.

Baca juga : Airlangga Yakini Dampak PPKM Terhadap Ekonomi Hanya Sementara

"Masyarakat diharapkan tidak kendor menerapkan prokes, dan pemerintah supaya lebih menggencarkan vaksinasi," tandas Hendri.

Tentu saja, masih banyak yang patut dikritik dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi. Ketidakpuasan publik masih cukup tinggi, mencapai 33,2 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 6,0 persen.

Survei Index Research dilakukan pada 21-30 September 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.