Dark/Light Mode

PMI Puji Kapolda Banten Gercep Tangani Kasus Polisi Smackdown Mahasiswa

Rabu, 13 Oktober 2021 23:46 WIB
Ketua Umum Poros Muda Indonesia (PMI), Frans Freddy. (Foto: ist)
Ketua Umum Poros Muda Indonesia (PMI), Frans Freddy. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Poros Muda Indonesia (PMI), Frana Freddy mengapresiasi langkah cepat Kapolda Banten Irjen Rudy Heryanto yang sigap mengunjungi dan minta maaf kepada orang tua pendemo MFA yang di smackdown oleh Brigadir NF saat melakukan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa di Tangerang, Rabu (13/10).

Frans Freddy mengatakan, di tengah sorotan masyarakat dengan tagar #percumalaporpolisi,  langkah cepat Kapolda Banten dapat mengembalikan citra kepolisian.

“Tindakan responsif kapolda Banten adalah mencerminkan kepekaan pimpinan Polri atas peristiwa yang bisa mencoreng nama baik Polri bila dibiarkan berlarut larut,” kata Frans.

Baca juga : Oknum Polisi Smackdown Mahasiswa Hingga Kejang-kejang

Dia juga mengapresiasi, Polri yang  langsung melakukan pemeriksaan internal terhadap Brigadir NF karena diduga melanggar protap pengamanan aksi demonstrasi.

“Pemeriksaan oleh Divpropam Polri dan Bidpropam Polda Banten agar menjadi perhatian semua aparat kepolisian di lapangan agar melakulan tindakan terukur pada saat munculnya demo yang rusuh, ” jelasnya.

Untuk diketahui, para mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa bertepatan dengan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang. Mereka menyampaikan aspirasi berupa kritikan terhadap Peraturan Bupati nomor 47 tahun 2018 tentang jam operasional angkutan tambang yang dianggap tidak terealisasi dengan baik.

Baca juga : Tiga Tangan Kanan STY Mulai Poles Skuad Garuda

Kemudian para mahasiswa memaksa masuk ke Kantor Bupati Tangerang ingin menyampaikan aspirasi, aksi tersebut malah berujung bersitegang dengan aparat gabungan yang berjaga di lokasi. Saat bersitegang terjadi insiden yang menyebabkan salah seorang mahasiswa terbanting.

“Saya berharap adik adik aktivis mahasiswa menahan diri dan cooling down karena Polri telah bertindak cepat menangani persoalan tersebut. Tidak baik jika kemudian persoalan ini digoreng-goreng kembali ke publik,” ujarnya. 

Dia mengajak mahasiswa menyerahkan persoalan ini kepada hukum yang berlaku, karena negara kita adalah negara hukum. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.