Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala Staf Calon Panglima TNI Harus Sesuai Persyaratan UU

Loyal Terhadap Presiden dan Panglima TNI

Kamis, 14 Oktober 2021 18:46 WIB
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. (Foto: Ist)
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hiruk pikuk pergantian panglima TNI kian panas. Berbagai pihak saling menjagokan siapa yang layak menjadi panglima TNI, pasca pensiunnya Marsekal Hadi Tjahjanto.

Banyak pihak yang berpendapat, pengganti Hadi Tjahjanto harus mutlak memiliki prestasi dan pengalaman akademik.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin mengakui, kecerdasan akademik memang penting untuk calon panglima TNI.

Baca juga : Soal Calon Panglima TNI, Stafsus Mensesneg: Sabar Ya

Namun, kecerdasan akademik bukanlah satu-satunya ukuran seseorang bisa sukses dan mampu memimpin suatu organisasi, dalam hal ini TNI.

"Dalam konteks pemilihan Panglima TNI itu, yang terpenting adalah Kepala Staf calon Panglima TNI memenuhi persyaratan UU. Dan loyal terhadap Presiden serta Panglima TNI. Kalau bisa berpendidikan tinggi, kalau tidak pun, ya tak masalah," ujar Ujang Komarudin, di Jakarta, Kamis (14/10).

Direktur Indonesia Politican Review ini menegaskan, selain harus loyal pada Presiden, Panglima TNI baru juga harus mampu mensejahterakan para prajurit.

Baca juga : Rizki Aulia: Guyonan Bukan Isyarat Penunjukan Panglima TNI

Juga, mampu menjaga NKRI dari berbagai rongrongan dengan penuh wibawa. "Selain itu calon panglima TNI harus berintegritas, diterima di internal dan rakyat Indonesia," tambahnya.

Ujang menyebut, Panglima TNI ke depan tidak boleh arogan. Panglima TNI harus bersama-sama dengan rakyat menjaga NKRI. Apalagi, saat ini di Papua masih sering terjadi gejolak.

Oleh karenanya TNI mesti bisa mengatasinya agar NKRI bisa tetap utuh. "Lalu juga tantangan ke depan itu perang cyber. Ini yang perlu diantisipasi dan diperkuat," imbuh Ujang.

Baca juga : Ingat! Longgar Sedikit, Saja Covid Langsung Menyebar

Ditanya siapa sosok yang bisa memenuhi syarat itu, Ujang menjawab diplomatis. "Tentu yang tahu itu presiden. Hak prerogatif beliau. Biar presiden yang memilih dan menentukan," tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.