Dark/Light Mode

Hadapi Zaman Bergerak Yang Hasilkan Politik Baru

Indonesia Harus Adaptasi Dan Kompromi

Jumat, 22 Oktober 2021 17:12 WIB
Cendekiawan Sosial-Politik Dimas Oky Nugroho, saat menjadi narasumber pada Jakarta Geopolitical Forum V. (Foto: Lemhanas RI)
Cendekiawan Sosial-Politik Dimas Oky Nugroho, saat menjadi narasumber pada Jakarta Geopolitical Forum V. (Foto: Lemhanas RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia kini tengah menghadapi sebuah "zaman bergerak". Mulai dari kemunculan new media, yang kemudian melahirkan new economy, dan selanjutnya menghasilkan new politics.

Secara sosiologis, pergerakan sosial-ekonomi-politik lazimnya melahirkan dampak ikutan. Kondisi ini ditambah dengan cengkraman pandemi Covid-19 dan berbagai dampak perubahan sosial yang terjadi.

Baca juga : Pagi Ini, PBNU Instruksikan Nahdliyin Apel Hari Santri Dengan Prokes Ketat

"Maka, respon masyarakat terhadap krisis dan tekanan perubahan dapat terbelah ke dalam dua kemungkinan. Yakni, adaptasi, melahirkan sebuah kompromi atau konsensus. Atau sebaliknya, keresahan, kesenjangan yang melahirkan ketegangan, bahkan konflik," ujar cendekiawan sosial-politik Dimas Oky Nugroho dalam acara Jakarta Geopolitical Forum V/2021, yang diselenggarakan Lemhannas, Jumat, (22/10).

Dimas meneropong situasi Indonesia dalam menghadapi gegar budaya sebagai implikasi transformasi sosial-ekonomi-politik yang terjadi di era kekinian dalam acara JGF ke V ini.

Baca juga : Barista Indonesia Kelas Dunia, Mikael Jasin Berdayakan Petani Kopi

Menurutnya, sebagai negara kepulauan dan majemuk secara sosio-historis, Indonesia memiliki pengalaman transformasi yang tak mudah, dramatis, bahkan traumatik pada sejumlah fase ekonomi-politik yang menentukan.

Sebagai negara besar, dengan sumber daya yang besar, demografi dan potensi pasar yang kuat, Indonesia juga memiliki problem, kerentanan dan tantangan yang tak kalah seriusnya.

Baca juga : Di Depan Utusan Presiden AS, Luhut Tegaskan Indonesia Serius Kendalikan Dampak Perubahan Iklim

"Saya berpendapat bahwa faktor pandemi Covid-19 telah menjadi variabel tidak terduga by nature. Namun by force telah membuka peluang sekaligus memaksa negara-bangsa Indonesia dengan segala problem sosio-historis-nya untuk melakukan kompromi, rekonsiliasi, dan konsolidasi politik," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.