Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muhammadiyah: Stop Fanatisme Golongan, Jangan Sampai RI Kayak Soviet

Jumat, 29 Oktober 2021 19:03 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Foto: Dok. Muhammadiyah)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Foto: Dok. Muhammadiyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, agar senantiasa mengutamakan persatuan. Serta tidak merasa lebih baik dibanding golongan lain. 

Ia tidak ingin, Indonesia sebagai negara yang penuh dengan perbedaan, mengikuti nasib Uni Soviet yang runtuh terbagi menjadi 15 negara bagian. Karena masing-masing golongan mengedepankan sikap fanatik dan egosentrisme.

“Maka penting bagi para elit negeri dan para warga bangsa untuk terus muhasabah, koreksi diri dan selalu rendah hati. Agar kita selalu bertanya, apa yang sudah kita berikan secara maksimal untuk memajukan negeri ini, untuk memajukan bangsa ini. Untuk memberi peran rahmatan lil alamin bagi semesta,” kata Haedar dalam forum pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Palu, Rabu (27/10).

Baca juga : Neng Eem Marhamah: Nilai Kebangsaan Jangan Cuma Jadi Jargon!

Sebagai Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah, Indonesia dibangun di atas kebersamaan semua pihak yang saling berbeda latar belakang identitas.

“Indonesia adalah milik bersama yang kita bangun, kita perjuangkan dan kita majukan bersama. Insya Allah, dalam spirit kebersamaan itu, kita akan menjadi maju," tutur Haedar.

Sebaliknya, sekali ada benih pecah-belah karena satu dan sekian banyak warga dan elit bangsa merasa paling memiliki Indonesia, lupa bahwa Indonesia hadir untuk semua.

Baca juga : DPR Wanti-wanti, Jangan Sampai Rachel Vennya Jadi Duta Karantina

"Kita belajar dari fakta, ada negara besar yang terpecah menjadi 15 bagian. Kita tidak ingin, Indonesia mengalami hal yang sama. Karena di antara tubuh bangsa kita, ada yang merasa bisa membangun bangsa kita ini sendirian," papar Haedar.

Insya Allah, katanya, Muhammadiyah tidak pernah menjadi komponen yang merasa bisa membangun bangsa ini sendirian.

Muhammadiyah selalu bersama komponen bangsa yang lain, Muhammadiyah selalu bersama pemerintah dan negara tercinta ini untuk Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa dalam spirit Islam baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.