Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Urusan tes polymerase chain reaction (PCR) yang sudah mulai reda dari hujan kritik, kembali memanas setelah Menko Maritim dan Investasi yang juga Komandan PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan, mewacanakan akan mewajibkan kembali tes PCR untuk syarat perjalanan transportasi. Wacana Luhut ini memang belum jadi keputusan, namun warganet ramai-ramai mengkritik Luhut.
Luhut sebelumnya banjir kritikan karena mewajibkan tes PCR untuk penumpang pesawat. Padahal, pemerintah mengeluarkan kebijakan, penumpang pesawat yang sudah divaksin dua kali cukup antigen.
Baca juga : Mahfud Benarkan Satgas BLBI Sita Aset Tommy Soeharto Hari Ini
Waktu itu, kebijakan Luhut yang mewajibkan tes PCR dinilai memberatkan masyarakat karena tarifnya mahal di angka Rp 500 ribuan. Meskipun akhirnya pemerintah menurunkan tarifnya menjadi RP 275 ribu.
Saking banyaknya kritik, pemerintah pun akhirnya kembali mengubah aturan wajib PCR itu. Kini, masyarakat yang mau terbang cukup tes antigen saja.
Baca juga : Kabar Baik, Harga Tes PCR Akan Diturunkan Jadi Rp 300 Ribu
Jelang libur Natal dan Tahun Baru, Luhut kembali mempertimbangkan mewajibkan tes PCR lagi untuk mengendalikan mobilitas. “Kita sedang mengevaluasi, apakah nanti penahanan mobilitas penduduk ini akan kita terapkan kembali pelaksanaan dari PCR, itu sedang kami kaji,” kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (8/11).
Wacana itu diutarakan, kata Luhut, karena pemerintah memperhitungkan pergerakan manusia dan kenaikan kasus. “Jangan teman-teman berpikir kita ini tidak konsisten,” tegasnya.
Baca juga : PKB Nilai Aturan Naik Pesawat Wajib Tes PCR Langkah Mundur
Menyikapi wacana Luhut akan menerapkan lagi tes PCR bagi penumpang pesawat itu, direspons wakil rakyat di Senayan. Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo meminta pemerintah hati-hati dalam memutuskan kebijakan tes PCR sebagai syarat perjalanan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
