Dark/Light Mode

Was-was Ada Gempa

Senin, 7 Januari 2019 09:53 WIB
Ngopi - Was-was Ada Gempa
Catatan :
FAZRY

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi itu (27/12/2018), cuaca di Lembang Bandung cukup bersahabat, sejuk. Suhu di ponsel saya menunjukkan angka 18 derajat celcius, lumayan dingin, seperti di Puncak Bogor. Moment yang pas, liburan bersama keluarga. Jauh dari rutinitas kerja, dan macetnya Kota Jakarta. 

Lega juga rasanya, bisa menghirup udara bersih, bebas dari asap knalpot kendaraan di jalanan Ibu Kota. Suasana makin bahagia setelah melewati malam yang mencekam di tempat kami menginap.

Sehari setelah Natal, saya memutuskan cuti kerja. Berbekal duit bonus akhir tahun dari kantor, cukup rasanya memboyong istri, dan dua putri kecil kami berlibur ke Lembang. Kenapa nggak ke Pantai? Saat itu, Istri saya masih khawatir. Takut ada tsunami. Efek Tsunami di Banten dan Lampung. 

Baca juga : Mestinya Ada Temuan Hebat

Ditambah baca berita, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di sekitar pantai. Diperkirakan, ada cuaca ekstrim tanggal 25-31 Desember 2018. Utamanya, di sekitar pantai Selat Sunda. 

Sekalipun tiket hotel di Anyer diobral murah pasca tsunami, kami pilih zona aman, berlibur ke Bandung. Kamar hotel pun dibooking, hanya satu malam di Lembang. Tiba di lokasi, kami dapat kamar di bibir sungai. Dari balkon kamar, lihat ke bawah ada sungai, dipinggirnya banyak pohon bambu. Mestinya keren, tapi ko ini malah mirip jurang. Alamak, gimana kalau ada gempa (gumam saya dalam hati).

Istri jadi panik, takut dan waswas. Kata dia, ke pantai ngeri tsunami, eh.. di Lembang malah takut ada gempa. Pesan di grup Whatsapp berseliweran, setelah tsunami Selat Sunda, Bandung juga dinilai rawan bencana dan longsor, apalagi destinasi wisata di wilayah perbukitan, hindarin deh. 

Baca juga : Masyarakat Sadar Bencana

Pesan hoaks itu bikin ngeri. Kami telepon resepsionist, minta pindah kamar. Rela rogoh kocek lagilah, asal dapat kamar yang lokasinya aman. Jauh dari bibir sungai. Diujung telepon, resepsionist bilang, kamar sudah penuh. Kami pun pasrah, hanya Allah SWT sebagai penolong. 

Menjelang malam, anak-anak terlelap tidur. Kami berdua tetap tak bisa tidur nyenyak, takut ada gempa. Bunyi krek-krek gesekan besi, terdengar sayup-sayup, tembus kedalam kamar. Suara itu, berasal dari besi tangga kolam renang, kolamnya, persis berada diatas kamar. 

Alhamdulillah. Malam itu, alam masih bersahabat, tak ada kejadian mengerikan. Kami selamat, tak was was lagi ada gempa. Cuaca cerah dipagi hari, istri dan anak-anak pun girang. Akhirnya, mereka minta nyebur ke kolam renang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.