Dark/Light Mode

Bernostalgia Dengan Musik Ska

Minggu, 10 November 2019 03:18 WIB
Ngopi - Bernostalgia Dengan Musik Ska
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Bini dan anak saya hingga kini masih di Jampang Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat.  Kata bini saya, sebulan lagi ia akan balik untuk hidup bersama saya lagi di Ciledug. Dalam mengisi hari-hari tanpa bini, saya suka flashback ke masa muda saya saat bujangan, yakni suka mendengarkan musik Ska. 

Akhir-akhir ini saya kembali mendengarkan musik asal Jamaica tersebut, dan mau bernostalgia dengan rilisan EP The Pogues, band Celtik Punk Inggris yang pernah mencampurkan musik Ska asal Jamaica dengan musik celtik asal Irlandia. Yups, jika ingin menikmati Ska mix Celtic Punk, maka dengarkanlah  The Pogues. Band asal London, England ini lebur menjadi band Celtic Ska, setelah mereka menambahkan unsur Ska ke musiknya.

The Pogues merilis "Celtic Ska EP" pada 2012 lalu, melalui label 2-Pints Records. Keren, mendengarkan Ska dimainkan dengan banjo, mandolin, akordeon, dan flute. Jadinya ya, Celtik Ska.

Baca juga : Amerika Dituding Rampok Minyak Suriah

Sampul covernya pun menarik, dengan menampilkan iconic dua warna. Hanya saja, warna yang dipakai The Pogues enggak hitam-putih, melainkan hijau-putih. Itu karena, The Pogues adalah band yang memainkan musik tradisional Irlandia, mungkin sebagai penghormatan, maka mereka menggunakan hijau, warna kebangsaan Irlandia. Sebuah identitas juga dari band celtic.

Dalam EP ini, The Pogues mengkover lagu "A Message To You, Rudy", lagu asli dari musisi Jamaika, Dandy Livingstone. 

Dalam membawakan lagu tersebut, The Pogues menggandeng Lynval Golding, salah satu vocalis band legenda ska Inggris, The Specials. Mantap betul, legenda Ska Inggris  dibawa kembali, karena waktu itu The Specials sudah bubar pada 1984. Ini adalah rekaman hasil live The Pogues, yang diambil saat manggung di Festival The Town & Country on St. Patrick's Day, di London, 1988. Jadi yang ada di EP ini bukan rekaman baru, melainkan rekaman lama yang tinggal di masukan saja.

Baca juga : Pengusaha Asal Bogor Tandatangani Kontrak dengan Mitranya di Rusia

Kemudian, ada juga "Murder". Lagu ini nuansa punknya sangat dominan, jadinya mirip Ska Punk. Seperti Rancid, sungguh. Dengarkan saja, hehe. Over-All, EP ini ya mengasyikan. Kita bisa mendengarkan perpaduan musik Jamaika dan musik Irlandia, dan ini bisa disebut akulturasi budaya. Perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut. Karena, proses percampuran dua budaya yang saling bertemu sehingga bisa saling memengaruhi.

Dari yang saya baca diliteratur akulturasi budaya dunia.Ternyata Irlandia dan Jamaika juga mempunyai hubungan sangat dekat, dalam hal budaya, dan kehidupan sosialnya di masa lalu.
Ketika Inggris mengirimkan banyak tahanan politik Irlandia ke Hindia Barat untuk bekerja sebagai pegawai kontrak pada tahun 1600-an. Setelah masa kerja mereka selesai, banyak dari pekerja Irlandia ini tinggal di Barbados dan Jamaika.

Kemudian banyak dari orang Irlandia ini menanamkan budayanya di Jamaika. Makanya, Hingga kini warisan Irlandia masih terlihat di kota-kota di Jamaika, dengan nama-nama Irlandia, seperti Dublin Castle, Irish Pen, Irish City, Sligoville, Kildare, Leinster Road dan Belfast.

Baca juga : Menteri Agama: Larangan Cadar Masih Dikaji

Yang jelas ketika The Pogues merilis "Celtic Ska EP" ini, sangat keren. Sebuah penghormatan untuk The Specials, dan juga sebuah cinta dari band Celtic Punk untuk Ska.

Hendrawan K. Wijaya, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.