Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berlindung dari Pinjaman Online

Jumat, 21 Februari 2020 00:22 WIB
Ngopi - Berlindung dari Pinjaman Online
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu lagi teman saya jadi korban pinjaman online. Bunga dan ancamannya gila-gilaan. Sungguh kasihan melihatnya.

Teman ini, sebut saja namanya Daniel (40), bukan nama sebenarnya. Dia mengaku terpaksa meminjam untuk berobat orang tuanya di kampung. Memang, pinjaman online sangat gampang. Dengan hanya menggunakan KTP, sudah bisa. Prosesnya cepat. Dalam hitungan menit, uang pinjaman langsung ditransfer ke rekening.

Namun, potongan dan bunga pinjaman ini gila-gilaan. Dari pinjaman sebesar Rp 1 juta, dia hanya ditransfer Rp 840 ribu. Rp 160 ribu entah dipotong untuk apa. Karena uang yang dibutuhkan belum cukup, dia kembali meminjam dan menginstal beberapa aplikasi dengan proses yang sama. Daniel-pun mendapat uang Rp 6 juta dari 6 aplikasi pinjaman online. Semua aplikator memberikan waktu atau tenor sama, satu minggu untuk melunasi utangnya. 

Baca juga : Unfollow Akun Psikolog Tenar

Nah, persoalan muncul setelah jatuh tempo. Daniel panik karena mulai ada tagihan dan teror. Dalam satu jam, dia bisa mendapat telepon dan teror sekitar 7 sampai 8 kali. Parahnya lagi, dalam sehari, denda yang harus dibayar sekitar Rp 70 sampai Rp 150 ribu. Baru lima hari telat, bunga dan pinjaman yang harus dibayar membengkak sampai Rp 12 juta. 

Para peneror juga menagih beberapa rekan dan keluarganya. Sebab, saat meminjam, ada data yang diberikan Daniel. Dia khawatir kalau informasi itu sampai di telinga keluarganya yang tengah sakit. Bisa-bisa malah akan memperparah sakitnya. "Mereka menghubunginya satu persatu dengan menebar kata-kata senonoh," kata Daniel.

Tak kuasa, akhirnya Daniel meminjam uang kantor untuk membayar utang dan bunganya. Sekarang, dia sedikit tenang meski harus membayar dengan setengah gajinya selama 6 bulan.

Baca juga : Mujarabnya Doa Mertua

Ternyata, masalah tak selesai sampai di situ. Dia merasa rezekinya seret. Biasanya mendapat rezeki di luar gaji, sekarang tidak. “Entah karena riba atau bukan. Wallahualam,” katanya.

Hikmahnya, dia mengaku telah bertobat dan berjanji takkan lagi melakukan hal itu. Apalagi, saat jumatan, dia mendengar ceramah tentang bahaya riba. “Riba ada 73 pintu dosa. Yang paling ringan seperti dosa seseorang yang menzinahi ibu kandungnya sendiri,” kata penceramah. Seketika, Daniel pun berdoa dan bertekad takkan lagi melakukannya. “Saya berlindung dari pinjaman online yang terkutuk,” katanya. 

Mendengar ceritanya, saya mendukung dan berharap agar dia bisa memegang komitmen untuk tidak mengulangi meminta uang di pinjaman online. Semoga juga jadi pelajaran buat saya. 

Baca juga : Radikalisme `Kesurupan` Voldermort

Shahih Qardhavi, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.