Dark/Light Mode

Langkanya Turis China

Selasa, 11 Februari 2020 02:45 WIB
Ngopi - Langkanya Turis China
Catatan :
ADITYA NUGROHO

RM.id  Rakyat Merdeka - Selasa pekan lalu, saya ikut test drive Mitsubishi untuk menjajal empat mobil terbarunya; XPander Cross, New Triton, Eclipse Cross, dan Outlander PHEV di Bali. Terasa ada yang aneh ketika sampai di Bandara Ngurah Rai. Ya, langkanya turis China.

Entah ini kali berapa saya ke Bali. Biasanya di bandara, selain turis Australia dan Eropa, banyak juga turis China yang lalu lalang. Baik berpasangan atau rombongan. Tapi paling banyak memang mereka biasanya rombongan.

Baca juga : Takut Sakit Ginjal

Kali ini, saya memang tidak banyak melihat mereka. Sedangkan turis Jepang dan Korea masih terlihat. Selama keliling Bali dari Ubud, Denpasar, dan Nusa Dua, kehadiran turis China seperti hilang ditelan bumi. 

Ternyata virus corana yang menyerang China dampaknya luar biasa. Selain membuat ekonomi Negeri Tirai Bambu itu amblas, warganya pun ditolak di berbagai negara. Salah satunya Indonesia.

Baca juga : Fobia Ular

Hilangnya turis China ini tentu berdampak juga pada pariwisata. Tapi, kebijakan pemerintah melarang turis China masuk lebih penting untuk mencegah virus corona.

Nggak bisa dibayangkan beberapa yang harus dibayar pemerintah jika virus ini sampai masuk ke Indonesia. Pasti lebih mahal dari pemasukan devisa turis China. Amit-amit dah.

Baca juga : Bisnis Kerajinan Kulit Sapi

Data BPS pada 2019 menunjukkan, jumlah kedatangan turis China  ke Indonesia mencapai 12 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 16,11 juta kunjungan. Dengan demikian, artinya terdapat 2 juta kunjungan turis Cina ke Indonesia sepanjang tahun lalu. Angka ini pun sebenarnya sudah turun tipis dari 2,1 juta kunjungan pada 2018.

Ketika ke pantai saya pun iseng tanya sama penjaga penyewaan permainan air soal hilangnya turis. Menurut mereka, berkurangnya turis China tidak berpengaruh banyak pada pendapatan mereka. “Gak pengaruh banyak mas. Mereka tidak royal seperti turis lain,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.