Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Liburan Bawa Petaka

Minggu, 28 Februari 2021 06:29 WIB
Ngopi - Liburan Bawa Petaka
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Hampir setahun berlalu, pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Bahkan, semakin dekat dengan lingkungan tempat kita tinggal. Padahal, hampir setahun ini kita telah melaksanakan disiplin protokol kesehatan (prokes) secara ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak alias 3M.

Tak pelak, lamanya kita melakukan kebiasaan baru itu menimbulkan kebosanan yang sangat. Jenuh hingga stress melanda diri. Terlebih, pemerintah juga terus melarang bepergian dan juga ke tempat wisata saat libur panjang tiba. Tujuannya mencegah penularan.

Baca juga : Posko Karaoke

Di kala kita lengah dan stres, saat itulah Covid-19 semakin mendekat. Benar saja, di perumahan tempat saya tinggal sudah ada 5 orang terdeteksi positif Corona. Hal itu terjadi awal Desember tahun 2020 hingga awal Januari 2021. Atau setelah 8 bulan virus asal Wuhan, China, itu masuk ke Indonesia. Umumnya, penderita mengalami gejala demam, batuk, hilang indra penciuman dan perasa hingga sesak nafas.

Tidak semua sembuh. Ada satu warga yang akhirnya meninggal dunia karena mengalami sesak napas. Kebetulan usianya sudah memasuki 50 tahun dan mempunyai komorbid atau penyakit penyerta, seperti, Jantung dan Asma. “Bu Wati meninggal karena mengalami sesak nafas dan keterbatasan ruang ICU di rumah sakit sehingga tidak tertolong,” ujar Ipung salah seorang kerabat dekatnya.

Baca juga : Gelar Pernikahan Di Tengah Pandemi

Sebetulnya, Wati, yang berusia setengah abad itu menerapkan prokes secara ketat. Sejak awal pandemi Maret 2020, tidak pernah sekalipun ia keluar rumah. Berbagai multivitamin mahal pun diminumnya. Anak-anaknya juga melarangnya hanya sekedar berjalan ke sekeliling rumah. Takut terkena virus Corona. Apalagi, ia mempunyai riwayat penyakit berat. “Kalau terkena Covid-19 pasti dampaknya berat,” kata salah satu anaknya kepada warga sekitar saat awal pandemi lalu.

Karena kebosanan yang sangat, dua anaknya yang semula lebih banyak work from home (wfh) tiba-tiba ingin berlibur. Kebetulan bertepatan libur panjang akhir tahun. Waktu dua minggu dirasa cukup untuk menghilangkan kepenatan. Akhirnya, anak kedua memutuskan berlibur ke Bali, anak ketiga berlibur ke Puncak, Bogor, sedangkan anak pertama memilih berdiam di rumah sembari menjaga ibunya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.