Dark/Light Mode

MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan

Budi Muliawan: Guru Pencetak Generasi Dan Peradaban

Minggu, 28 November 2021 07:21 WIB
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas dan Sistem Informasi MPR Budi Muliawan saat MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat. (Foto: Ist)
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas dan Sistem Informasi MPR Budi Muliawan saat MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas dan Sistem Informasi MPR Budi Muliawan mengingatkan peran penting guru dalam dunia pendidikan dan peradaban.

Guru telah sekian lama mengajarkan adab dan etika, membentuk integritas, serta mencetak peserta didik menjadi manusia yang berguna bagi bangsa.

"Guru mengajarkan adab dan etika. Adab lebih tinggi dari ilmu. Selain memberikan ilmu pengetahuan secara baik, guru juga mengajarkan adab, etika, moral, dan menjunjung nilai-nilai kebenaran. Guru adalah teladan buat kita semua," kata Budi Muliawan.

Hal tersebut diungkapkan Budi saat MPR menyapa Sahabat Kebangsaan di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat. Mengambil tema Memaknai Kepahlawanan Tanpa Tanda Jasa Bagi Generasi Milenial, MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan digelar bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, Kamis (25/11).

Baca juga : Menpora: DBON Bangun SDM, Kebugaran Masyarakat Dan Prestasi Olahraga

Budi mengungkapkan, setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Pada tanggal itulah dibentuk organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). "Kita memperingati Hari Guru Nasional untuk menghargai sejarah dan perjuangan guru," ujarnya.

Tahun ini, pemerintah mengusung tema peringatan Hari Guru Nasional adalah Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan. Menurut Budi, guru adalah orang yang ditiru dan digugu. Guru tidak semata-mata mengajarkan ilmu pengetahuan dan memberikan pelajaran tetapi juga membentuk karakter dan integritas peserta didik.

Memaknai Kepahlawanan Tanpa Tanda Jasa bagi Generasi Milenial artinya guru memiliki makna yang sangat penting. Sebab, guru melahirkan para calon pemimpin dan tokoh bangsa.

"Kita seperti sekarang ini adalah karena peran guru. Mereka mengajarkan pengetahuan kepada kita. Ilmu yang bermanfaat. Mereka adalah orang-orang yang mulia. Itulah posisi mulia guru dan kita harus memuliakan para guru-guru," ujarnya.

Baca juga : MPR Ajak Sahabat Kebangsaan Stop Peredaran Berita Hoax

Budi menceritakan, ketika Jepang menyerah kepada sekutu setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom, Kaisar Hirohito justru bertanya berapa banyak guru yang selamat dari serangan bom atom itu. Kaisar mengatakan akan membangun negara dengan guru-guru yang masih ada.

"Dari negara yang hancur lebur tahun 1945, Jepang kemudian bangkit menjadi satu kekuatan dunia. Kebangkitan Jepang tidak lepas dari peran guru. Itulah mulianya peran guru," kata Budi Muliawan, alumnus Fakultas Ilmu Hukum Universitas Brawijaya ini.

Dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, lanjut Budi Muliawan, peserta didik bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari internet. Namun, peran guru tidak bisa tergantikan dengan internet.

"Karena guru mengajarkan karakter dan nilai moral, etika, yang akan membentuk peserta didik agar memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara. Peran guru tidak bisa tergantikan. Ilmu yang diperoleh tanpa guru belum tentu menghasilkan sesuatu yang lebih baik," tuturnya.

Baca juga : Pemerintah Hadir Di Perbatasan, Biar Pengganggu Ngeri Dan Mundur

Karena itulah, Budi menambahkan, adab, etika, dan nilai moral, kedudukannya lebih tinggi dari ilmu. Guru selalu mengedepankan dan mengajarkan adab, etika, dan nilai moral pada nilai-nilai kebenaran, untuk membentuk integritas peserta didik.

Sementara itu, staf pengajar FISIP Unjani, Dr. Lukman M Fauzi, mengatakan, generasi milenial memaknai pahlawan tanpa jasa dengan menempatkan guru sebagai pelita dalam kegelapan.

"Kita menjadi seperti sekarang ini hasil dari orang-orang hebat, yaitu para guru. Yang diberikan para guru adalah nilai jasa, nilai pengabdian, nilai pengorbanan, dan nilai kemanusiaan," jelasnya.

Lukman menegaskan, keberadaan generasi milenial yaitu generasi Z tidak lepas dari kehidupan guru. "Keberadaan guru ada di dalam hati kita. Guru bukan hanya ada di masa lalu, tetapi juga hadir di masa depan kita," katanya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.