Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Dorong Pemerintah Cari Solusi Proyek Jakarta Monorail

Senin, 29 November 2021 17:16 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima jajaran direksi CCCI, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (29/11). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima jajaran direksi CCCI, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (29/11). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak PT Jakarta Monorail, Pemprov DKI Jakarta, dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian BUMN serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, segera duduk bersama mencari jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan proyek pembangunan Jakarta Monorail. Mengingat, proyek pembangunannya sudah direncanakan sejak lama, namun saat ini mangkrak.

Proyek Jakarta Monorail dimulai pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, yang meresmikan pembangunan konstruksi Jakarta Monorail bersama Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada 14 Juni 2004. Pada 2008, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menghentikan proyek tersebut.

Pada Juni 2013, saat DKI Jakarta dipimpin Gubernur Jokowi, pengerjaan proyek Jakarta Monorail kembali dilanjutkan. Bahkan pada 3 Oktober 2013, PT Jakarta Monorail sepakat bekerja sama dengan BUMN China, China Communication Construction Company Ltd (CCCC) untuk mengembangkan proyek Jakarta Monorail.

Baca juga : Gubernur Anies Ingin Guru Jakarta Menginspirasi

Penandatanganan kesepakatan kerja sama disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Xi Jinping di Shangrila Hotel, Jakarta. Sayangnya, proyek pembangunan kemudian terhenti kembali pada 2014 saat DKI Jakarta dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Hingga berganti kepemimpinan kepada Gubernur Anies Baswedan, nasib pembangunan proyek Jakarta Monorail juga belum mendapatkan titik terang.

Sebelum proyek terhenti, konsorsium telah membangun tiang Jakarta Monorail hingga mencapai 90 unit. Tersebar di sepanjang Jalan Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika. Investasi yang dikeluarkan sudah mencapai Rp 300-400 miliar. Total investasi yang diperlukan mencapai 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15-16 triliun, sepenuhnya tidak menggunakan APBN/APBD, murni business to business. China Communication Construction Company Indonesia (CCCI) sebagai perpanjangan tangan dari China Communication Construction Company Ltd (CCCC) sudah menyiapkan uangnya.

"Hanya perlu membereskan beberapa hal dari sisi Indonesia, setelah itu pembangunan Jakarta Monorail bisa segera diselesaikan. Bahkan, ditargetkan selesai sebelum tahun 2024," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima jajaran direksi CCCI, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (29/11).

Baca juga : PPKM Level 3 Bukan Untuk Mematikan Lahan Ekonomi

Direksi CCCI yang hadir antara lain, President Director Wang Wei, Business Development Director Titien S Syukur, Marketing Director Fan Wenhua, dan Marketing Specialist Larisa Isara. Turut hadir Direktur PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Jakarta Monorail direncanakan memiliki 28 stasiun dengan 2 depot. Panjang lintasan mencapai 28 Km. Sepanjang 14,3 Km berada di lintasan Green Line yang memiliki 15 stasiun dengan 1 depot. Rute yang dilalui antara lain Stadion Madya - Palmerah - Pejompongan - Karet Interchange - Sudirman Dukuh Atas - Setiabudi Utara - Kuningan Sentral - Casablanca Interchange - Patra Kuningan - Gatot Subroto - Satria Mandala - Komdak - SCBD - Gelora Bung Karno - Asia Afrika - dan berakhir di Depot Setiabudi Utara.

"Sepanjang 13,7 Km Jakarta Monorail lainnya berada di Blue Lines yang memiliki 13 stasiun dengan 1 depot. Rute yang dilalui antara lain Kampung Melayu - Tebet - Menteng Dalam - Casablanca Interchange - Prof. Dr. Satrio - Sudirman Sampoerna - Menara Batavia - Karet Interchange - Tanah Abang - Cideng - Kyai Caringin - Tomang - Taman Anggrek - dan berakhir di depot Banjir Kanal Barat," jelas Bamsoet.

Baca juga : Pengamat Minta Pemerintah Tindak Tegas Imigran Nakal

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia ini menerangkan, berbagai rute yang dilalui Jakarta Monorail juga dilintasi oleh MRT, Transjakarta, hingga Commuter Line (KRL). Sehingga sangat membantu mobilitas warga, mendorong warga untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. Sekaligus menunjukan kepada dunia, bahwa pembangunan transportasi massal di Indonesia tidak kalah dengan berbagai negara maju dunia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, China, Hongkong, dan Jepang.

"Penyelesaian proyek Jakarta Monorail juga bisa membantu merapikan keuangan PT Adhi Karya. Sekaligus menunjukan kepada dunia bahwa perusahaan konstruksi milik negara, telah sukses menjadi bagian dalam pembangunan transportasi massal. Sehingga kedepannya tidak ada lagi investor yang khawatir dalam berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam menggandeng BUMN sebagai mitra investasi," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.