Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Diskusi Bareng UIN Syarif Hidayatullah
Setjen MPR: Intelektual Mahasiswa Harus Punya Kepekaan Nurani
Senin, 6 Desember 2021 20:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Budi Muliawan mengatakan mahasiswa adalah intelektual muda yang idealis dan sangat kuat memegang teguh nilai-nilai yang dipercayai sebagai nilai kebenaran.
Mahasiswa beerbeda dengan pelajar pada umumnya yang datang ke sekolah dan sebatas untuk menimba ilmu. "Mahasiswa kerap terpanggil hati nuraninya untuk peduli pada masalah-masalah yang ada," ujarnya.
Hal tersebut diungkapkan Budi saat diskusi Peran Mahasiswa sebagai Tonggak Pemersatu dalam Kebhinnekaan Sarasehan Kehumasan, MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan di Aula Madya Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan.
Lebih lanjut dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah, Cecep Castrawijaya, Ketua Senat Mahasiswa FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Syafira Febby, serta puluhan mahasiswa itu, Budi menuturkan, peran yang demikian membuat posisi mahasiswa masuk dalam level atau tataran kaum intelektual di tengah masyarakat.
Baca juga : Syarief Ngarep Mahasiswa Diaspora Pegang Teguh Pancasila
Budi menyebut, mahasiswa memiliki peran dan fungsi sosial yang mampu mewarnai dan memberi dampak bagi kemajuan peradaban dan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
Alumni Program Magister Ilmu Hukum Universitas Indonesia ini dengan mengutip pendapat Leila Mona yang termuat dalam jurnal Mengembangkan Personal Social Responsibility (PSR) dalam membangun karakter mahasiswa, menyebut ada lima peran penting mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kelima peran itu, pertama mahasiwa sebagai iron stock. Sebagai iron stock, maka mahasiswa dituntut memiliki kepribadian yang baik dan menjadi manusia yang tangguh dengan akhlak mulia, untuk menggantikan generasi sebelumnya. Akhlak artinya memiliki kelakuan yang mulia dan mengutamakan orang lain di atas kepentingannya sendiri.
Kedua mahasiswa sebagai agent of change. Peran ini diharap mahasiswa bisa mewujudkan dan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara agar menjadi lebih sejahtera. Agent of change pada pernyataan tersebut memiliki makna bahwa pemuda Indonesia harus membawa perubahan ke arah yang lebih positif atau baik.
Baca juga : Diterima Kabiro Humas Setjen MPR, Demonstran Mahasiswa Sampaikan Pernyataan Sikap
Ketiga, mahasiswa sebagai guardian of value. Di sini mahasiswa diajarkan untuk bisa berpikir secara ilmiah dan mencari kebenaran atau fakta. Selain itu, mahasiswa juga berperan sebagai penjaga nilai di masyarakat untuk mengawasi dan menyuarakan pendapat jika ada penerapan nilai yang tidak sesuai. Nilai di masyarakat tersebut di antaranya kejujuran, menjunjung tinggi keadilan, integritas, gotong royong, rasa empati dan nilai lainnya.
Keempat, mahasiswa sebagai moral of force. Peran di sini membuat mahasiswa dijadikan sebagai acuan dasar untuk berperilaku. Mahasiswa diharapkan bisa mencerminkan nilai karakter yang baik sesuai dengan kemampuan intelektualnya. Nilai karakter ini bisa ditunjukkan lewat moral yang beradab atau perilakunya yang sesuai dengan statusnya sebagai mahasiswa.
Kelima, mahasiswa sebagai social control. Mahasiswa diharap bisa menjembatani hubungan masyarakat dengan pemerintah lewat penyampaian aspirasi, kemampuan mengkritik kebijakan pemerintah atau hal lainnya. Dalam hal ini, mahasiswa juga berupaya untuk mengontrol kehidupan sosial masyarakat. Ketika melihat adanya ketidakberesan dalam masyarakat, mahasiswa harus mampu menyampaikan kritik atau saran kepada pihak yang berwenang.
Lima peran itu menurut Budi Muliawan, perlu ditambah dengan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Nilai-nilai yang dihidupkan di kampus itu adalah pertama pendidikan dan pengajaran. Kedua, penelitian dan pengembangan dan ketiga pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga : Pemanfaatan Nuklir Harus Perhatikan Budaya Keselamatan Dan Keamanan
"Dari nilai-nilai di atas, membuat mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan dan kemajuan bangsa," ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya