Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembekalan Wisudawan 2021 Unsoed

Sekjen MPR Ajak Mahasiswa Berpikir Kreatif Dan Inovatif

Jumat, 10 Desember 2021 07:08 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Maruf Cahyono saan pembekalan calon wisudawan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (9/12). (Foto: Ist)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Maruf Cahyono saan pembekalan calon wisudawan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (9/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Maruf Cahyono merasa bangga ketika dirinya didaulat menjadi salah satu pembicara dalam pembekalan bagi calon wisudawan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, Periode Desember 2021.

Pembekalan melalui zoom yang digelar oleh Soedirman Career Center nertema Strategi Menjadi Lulusan yang Agile dan Berdaya Saing Menuju Era Society 5.0, Kamis (9/12).  

Zoom yang dimoderatori oleh Dosen Teknik Informatika Unsoed, Nur Chasanah ini selain menghadirkan Ma’ruf Cahyono, juga mengundang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsoed Dr. Kuat Puji, Ketua Soedirman Career Center Dr. Santi Dwi Astuti, Dosen Teknik Sipil Unsoed dan Kandidat Ph.D National Cheng Kung University, Taiwan Yanuar Haryanto, dan Co-Founder & CEO Innocircle Initiative Incubator Startup Coop, Anis Saadah.

"Saya merasa tersanjung dan bangga menjadi narasumber dalam zoom ini. Kebangaan tersendiri karena saya juga alumni Unsoed," tambah alumni Fakultas Hukum Unsoed itu.

Menurut pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah itu, kampus Unsoed merupakan bagian perjalanan dari hidupnya. Dikatakan banyak kenangan suka dan duka selama dirinya menimba ilmu di kampus yang berada di Purwokerto itu.

Baca juga : Hadirkan Praktisi German, UNIS Ajarkan Mahasiswa Promosi Internasional

"Semuanya membuat saya menjadi seperti saat ini. Sebagai bukti saya tetap bagian dari kampus ini maka saya selalu hadir dalam setiap kegiatan," ujar pria yang saat ini menjadi Ketua Keluarga Alumni Fakultas Hukum (KAFH) Unsoed itu.  

Pria yang juga menjadi Pengurus Pusat Keluarga Alumni Unsoed itu menyatakan kecintaannya kepada Unsoed tak lekang oleh waktu. Untuk itu dirinya menyatakan bangga ketika dijadikan narasumber dalam suatu zoom apalagi audiens dari acara itu adalah civitas akademika terutama yang hendak meninggalkan kampus.

"Wisudawan Unsoed sebentar lagi akan meninggalkan kampus tapi saya ingatkan jangan sampai lupa pada asal usulmu," tuturnya dengan tersenyum.  

Dalam pemaparan, pria yang pernah menjadi Plt Sekretaris Jenderal DPD pada tahun 2017-2018 itu mengatakan, jika manusia melakukan perubahan, itu berarti bahwa manusia yang bersangkutan menjadikan keadaan lain dari pada semula, keadaan atau hal harus menjadi lebih baik.

"Perubahan harus menjadikan keadaan atau hal lebih baik," ujarnya.  

Baca juga : Sandiaga Ajak Mahasiswa Promosikan Kuliner Indonesia

Sekjen MPR termuda ini mendorong agar kita menjadi orang yang lebih nyaman dengan perubahan, terbiasa memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan, kreatif dan inovatif, lebih menyukai apa yang belum pernah diketahui dari pada yang sudah diketahui, lebih senang menyelesaikan hal-hal yang lebih sulit daripada yang lebih mudah.  

Perubahan dapat berlangsung secara reaktif, aktif, dan atau proaktif. Dari sinilah sosok yang masuk dalam 100 tokoh yang berpengaruh di Jawa Tengah ini mendorong semua agar menjadi agen perubahan yang mampu dan sanggup mentransformasi sumber daya yang ada di sekitarnya untuk memperoleh nilai tambah yang menguntungkan, baik secara ekonomi maupun agroekonomi, pribadi maupun sosial.  

Society 5.0 menurutnya, digagas oleh Jepang. Dikatakannya, konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti AI, Robot, Iot, untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman.  

Ma'ruf membandingkan jika Revolusi 4.0 menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya maka Society 5.0 menggunakan teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam Society 5.0 di mana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari.  

Baca juga : Dorong Pemulihan Ekonomi, Menteri Bintang Ajak Para Intelektual Berpikir Kreatif

Kepada wisudawan, pria yang menjadi dosen di Magister Hukum Unsoed, Universitas Pancasila, dan STIH IBLAM Jakarta itu mengingatkan agar mereka memiliki kemampuan 6 Literasi Dasar, yakni numerasi, sains, informasi, finansial, budaya, dan kewarganegaraan.

"Serta mampu berpikir kritis, bernalar, kreatif, berkomunikasi, kolaborasi serta memiliki kemampuan problem solving, dan yang terpenting, memiliki perilaku, karakter mencerminkan nilai Pancasila, kepedulian sosial dan budaya," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.